”Pasien Sembuh 115 Orang, Terkonfirmasi Positif Bertambah 111 Orang”
DENPASAR – Penambahan harian kasus meninggal karena covid-19 di Bali tampaknya semakin sulit dibendung. Buktinya, Kamis (10/9/2020) tercatat ada tambahan 9 orang pasien meninggal dunia, sehingga wabah virus yang berawal dari Wuhan China itu, sudah merenggut 151 korban jiwa di Bali.
Berdasarkan data yang disampaikan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Bali, Kamis (10/9/2020), 9 pasien covid-19 yang meninggal di Bali itu dilaporkan lima kabupaten yakni Bangli penyumbang terbanyak (3 orang), Badung (2 orang), Gianyar (2 otang), Klungkung (1 orang) dan Karangasem 1 orang.
Secara nasional, Bali berada di urutan keempat penambahan harian kasus kematian, turun satu strip dalam dua hari beruntun sebelumnya. Jawa Timur menjadi penyumbang terbanyak 48 orang, disusul Jawa Barat 18 orang, DKI Jakarta 17 orang dan Bali 9 orang.
”Tambahan 9 meninggal hari ini menjadikan total pasien covid-19 di Bali sebanyak 151 orang (2.21%) dengan rincian 149 WNI dan 2 WNA,” ujar Sekretaris GTPP Covid-19 Provinsi Bali, Drs. I Made Rentin, AP.M.Si, Kamis (10/9/2020).
Sementara itu, penambahan kasus positif baru di Bali di hari yang sama tercatat 111 orang melalui transmisi lokal. Kabupaten Badung menjadi penyumbang terbanyak 28 orang, disusul Gianyar dan Denpasar masing-masing 19 orang, Karangasem 15 orang, Tabanan 13 orang, Bangli, Buleleng serta Jembrana sama-sama 5 orang dan Klungkung 2 orang.
”Secara kumulatif, kasus covid-19 di Bali kini berjumlah 6.834 orang (6.809 WNI & 25 WNA) yang didominasi transmisi lokal, dimana per hari ini sebanyak 6.429 kasus (94,07%),” jelas Rentin yang juga Ketua Kwarda Parmuka Provinsi Bali itu.
Dibanding beberapa hari sebelumnya, angka 111 orang ini menunjukkan adanya penurunan kasus harian terkonfirmasi positif di Bali. Penurunkan ini berdampak terhadap posisi Bali secara nasional berada di peringkat sembilan, turun 4 strip dalam dua hari sebelumnya.
DKI Jakarta menjadi penyumbang terbanyak 1.274 orang, disusul Jawa Timur 381 orang, Jawa Tengah 375 orang, Jawa Barat 335 orang, Riau 194 orang, Sulawesi Selatan 168 orang, Sumatera Utara 146 orang, Papua 114 orang dan Bali di peringkat sembilah 111 orang. Secara nasional, jumlah tambahan harian terkonfirmasi positif sebanyak 3.861 orang yang merupakan rekor baru.
Kabar baiknya di hari yang sama Kamis (10/9/2020), sebanyak 115 pasien covid-19 di Bali dinyatakan sembuh. Jumlah ini merupakan kali pertama dalam sepekan terakhir, pasien sembuh mengungguli kasus positif meski selisihnya hanya 4 orang.
Kota Denpasar mencatatkan lonjakan tertinggi pasien sembuh sebanyak 43 orang, disusul Bangli dan Jembrana masing-masing 16 orang, Badung 13 orang, Karangasem 12 orang, Tabanan 8 orang, Gianyar 5 orang dan Klungkung 2 orang. Dengan demikian, total pasien yang sudah sembuh di Bali sebanyak Sembuh 5.437 orang (79,56%).
Berdasarkan data di atas, kini pasien (kasus aktif) dalam perawatan menjadi 1.246 orang (18,23%) yang tersebar di 17 RS rujukan dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah, Wisma Bima dan BPK Pering.
Made Rentin juga tak henti-hentinya mengajak masyarakat Bali untuk lebih waspada dan disiplin melaksanakan protokol kesehatan, dimana saja dan kapan saja. Menurutnya, angka kesembuhan memang terus meningkat, tetapi kasus positif baru juga terus bertambah diserta meningkatkan kasus kematian dalam sepekan terakhir.
Dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19 ini, Gubernur Bali Wayan Koster telah mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) No. 46 Tahun 2020 tentang penerapan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian corona virus disease 19, yang mengatur tentang sanksi administratif bagi pelanggar Protokol Kesehatan.
Pergub 46/2020 tersebut, lanjut Rentin sudah diberlakukan secara serentak di Bali mulai Senin (7 September 2020), dimana besaran denda yang diterapkan sebesar Rp100.000 bagi pelanggar perorangan, dan denda Rp1.000.000 bagi pelaku usaha dan tempat fasilitas umum lainnya.
”Mudah-mudahan, dengan Pergub tersebut, membuat masyarakat Bali lebih disiplin melaksanakan Protokol Kesehatan dimana saja dan kapan saja, dalam upaya mendukung pemerintah memutus mata rantai covid-19 ini,” ajak Rentin yang juga Kalaksa BPBD Provinsi Bali itu. yes