Guru Diharapkan Dukung Pendidikan Inklusif di Sekolah

SOSIALISASI Pendidikan inklusi yang digelar Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar. Foto: ist
SOSIALISASI Pendidikan inklusi yang digelar Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Pemerintah Kota Denpasar berkomitmen pendidikan inklusif berkelanjutan. Salah satunya dengan memastikan akses pendidikan yang merata bagi semua anak, termasuk mengakomodasi anak berkebutuhan khusus (ABK) untuk mendapatkan hak yang sama.

Guna mendapatkan masukan tentang pelaksanaan pendidikan inklusif dan mencari formulasi yang ideal terkait pelaksanaan pendidikan inklusif, Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar, mengadakan kegiatan sosialisasi pendidikan inklusi dengan menghadirkan narasumber dari Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Bali. Kegiatan diselenggarakan dari tanggal 18 s.d 21 Maret 2025.

Bacaan Lainnya

‘’Pendidikan inklusif adalah sebuah keniscayaan dan gerakan massif. Karena itu, kami dorong semua satuan pendidikan untuk menggelar pendidikan inklusif,’’ kata Kabid Pembinaan SD Disdikpora Kota Denpasar, I Nyoman Suriawan, Rabu (19/3/2025).

Suriawan mengatakan, Disdikpora Kota Denpasar akan terus berbuat agar pelaksanaan pendidikan inklusif di sekolah dapat berjalan dengan maksimal. Selain menyiapkan kompetensi guru untuk pendidikan inklusi, secara bertahap menyiapkan sarana prasarana pendukung untuk pelaksanaan pendidikan inklusif di sekolah.

Ia berharap para guru di sekolah bisa menerima dan mendukung peserta didik berkebutuhan khusus agar pelaksanaan pendidikan inklusif dapat berjalan. Anak-anak dengan kebutuhan khusus ini, mereka berhak atas pendidikan yang layak dan sesuai.

Baca juga :  Bali Tuan Rumah Wextra 2022, Cok Ace Harap Makin Banyak Event Sport Tourism

‘’Seharusnya seluruh pendidik memiliki keinginan untuk menerima para peserta didik berkebutuhan khusus, sehingga program pembelajaran khusus atau individual dapat tercipta. Tak hanya untuk memberikan kesetaraan dalam mendapatkan pendidikan, sekolah inklusif juga penting bagi siswa yang tidak berkebutuhan khusus karena dengan sekolah inklusif, anak yang tidak memiliki kebutuhan khusus bisa memiliki empati yang lebih pada teman-temannya,’’ kata Suriawan; didampingi Kepala Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter, I Made Yudi Karnanda.

Menurut Suriawan, ini sejalan dengan semangat pendidikan inklusif adalah memberi akses yang seluas-luasnya kepada semua anak, termasuk anak berkebutuhan khusus, untuk memperoleh pendidikan yang bermutu dan memberikan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhannya. ‘’Prinsip mendasar dari pendidikan inklusi adalah selama memungkinkan, semua anak seyogyanya belajar bersama-sama tanpa memandang kesulitan ataupun perbedaan yang mungkin ada pada mereka. Jadi disini setiap anak dapat diterima menjadi bagian dari kelas tersebut, dan saling membantu dengan guru dan teman sebayanya maupun anggota masyarakat lain sehingga kebutuhan individualnya dapat terpenuhi,’’ tegasnya.

Bagaimana sekolah inklusi memberikan pelayanan anak berkebutuhan khusus? ”Pelayananan pendidikan yang diberikan secara bersamaan, sehingga akan terjadi interaksi antara keduanya, saling memahami, mengerti adanya perbedaan, dan meningkatkan empati bagi anak-anak reguler,” kata Suriawan menandaskan. tra

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.