DENPASAR – Sejak 2015, Partai Golkar tidak memiliki kader yang menjabat bupati atau Walikota di Bali. Alih-alih loyo, fakta tersebut dijadikan injeksi ambisi partai untuk mengikuti dan memenangkan Pilkada 2020 dengan semangat tinggi. “Kami semangat tinggi mengikuti pilkada ini karena tidak ada kader yang menjadi kepala daerah. Ada harapan, kepastian dan kejutan nanti,” kata Korwil Pemenangan Wilayah Bali, NTB, NTT DPP Partai Golkar, Gde Sumarjaya Linggih alias Demer, saat rapat evaluasi persiapan pilkada di DPD Partai Golkar Bali, Rabu (27/5/2020).
Dalam rapat dipimpin Ketua DPD Partai Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry; dan Sekretaris Made Dauh Wijana itu, hadir petinggi DPD II yang akan pilkada. Termasuk anggota DPR RI dari Fraksi Golkar, AA Bagus Adhi Mahendra.
Menyimak pemaparan konstelasi politik di daerah, Demer berharap semua daerah bisa bertahan untuk mengikuti kompetisi. Khusus di Badung di mana petahana sampai kini terlihat masih kuat, Demer bilang “mendengar” ada orang yang siap maju melalui Golkar untuk menantang petahana. Tidak menyebut nama karena ingin menciptakan kejutan, dia mengklaim bakal calon tersebut termasuk tipe petarung. “Kan masih ada Gus Adhi juga,” candanya seraya menoleh AA Bagus Adhi Mahendra yang duduk di sisi kanannya.
Strategi penguatan pemenangan, sambungnya, dengan menggencarkan anjangsana ke sejumlah parpol untuk sinergi yang dapat dilakukan, sehingga calon yang diusung Golkar lebih kuat di pilkada. “Kita perbaiki manajemen internal, termasuk urusan saksi. Kita sudah menang citra, jangan sampai kalah di eksekusi. Salah kita memanajemen, bisa turun 20 persen nanti,” cetus Wakil Ketua Komisi VI DPR RI tersebut.
Sugawa Korry menambahkan, tidak ada target selain menang di Pilkada 2020 ini. Dia menyebut ada tiga klaster atau penggolongan dalam mengarungi kontestasi. Yang pertama ada klaster siap tarung yakni di Bangli dan Karangasem, kemudian ada klaster pemantapan yakni di Jembrana dan Tabanan. “Yang ketiga itu namanya klaster kejutan di Badung dan Denpasar. Tapi di klaster pemantapan bisa jadi ada kejutan juga,” cetusnya semringah.
Sugawa berkata masyarakat Bali sangat ingin hal baru di daerah yang akan pilkada, dan itu yang ditawarkan Golkar. Satu hal pasti, cetusnya, Golkar akan memperjuangkan kemenangan dengan ciri politik sehat yang khas santun, berbudaya, dan damai. “Agustus nanti Golkar siap mengusung calon,” tegasnya.
Dalam rapat itu, Plt Ketua DPD Partai Golkar Badung, Wayan Suyasa, menyebut sebelum pandemi Covid-19 melanda, Golkar dan parpol koalisi pesimis mendapat calon yang berani menantang petahana. Apalagi Pemkab Badung sangat “memanjakan” masyarakatnya dengan berbagai fasilitas. Namun, kata dia, setelah pandemi ada perubahan paradigma di masyarakat Badung, karena Pemkab Badung dinilai tidak mampu maksimal menangani kesulitan masyarakatnya di segala bidang. Setidaknya kini ada tokoh yang berkomunikasi dengan Golkar secara informal menyatakan siap maju, kendati belum pasti.
Meski begitu, Suyasa mengakui Golkar terbentur kemampuan logistik untuk melawan petahana. Apalagi Pemkab Badung masih memiliki cadangan keuangan yang dapat dipakai untuk “memikat” hati calon pemilih menjelang pilkada pada Desember mendatang. “Jika ada perubahan pilkada ke 2021 kita ada calon. Tapi kalau tetap Desember, hanya bisa komunikasi, tidak dapat banyak berbuat untuk melahirkan calon,” tandasnya. hen