Fondasi Pendidikan Berkualitas Dimulai dari Kesejahteraan Guru

JAJARAN Pengurus PGRI Bali saat menghadiri Konferensi Kerja Nasional I (Konkernas) PGRI 2025 di Jakarta. PGRI Bali menerima penghargaan lunas iuran tahun 2024 dari PB PGRI. Foto: ist
JAJARAN Pengurus PGRI Bali saat menghadiri Konferensi Kerja Nasional I (Konkernas) PGRI 2025 di Jakarta. PGRI Bali menerima penghargaan lunas iuran tahun 2024 dari PB PGRI. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, JAKARTA – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) terus berupaya menjadi organisasi yang kuat, modern, dan terpercaya dalam membela hak-hak tenaga pendidik. Kesejahteraan guru adalah fondasi utama dalam membangun pendidikan yang berkualitas.

‘’Kami akan terus mengawal kebijakan yang menjamin hak-hak guru, termasuk tunjangan profesi yang harus tetap diberikan,’’ ujar Ketua Umum PB PGRI, Prof. Unifah Rosyidi, dalam sambutannya pada Konferensi Kerja Nasional I (Konkernas) PGRI 2025.  

Bacaan Lainnya

PGRI Provinsi Bali turut serta dalam Konkernas I PGRI 2025 yang digelar selama tiga hari, yakni 11-13 Februari 2025 di Hotel Millenium Sirih Jakarta. Forum yang dihadiri oleh 1.200 peserta dari berbagai daerah tersebut menjadi wadah penting bagi PGRI dalam memperjuangkan hak-hak guru serta meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Dalam forum tersebut, dibahas pula beberapa isu strategis, termasuk program makan bergizi gratis bagi siswa. Program tersebut dinilai sebagai langkah penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran serta mendukung kesehatan peserta didik.

‘’Guru yang sejahtera akan lebih fokus mengajar, dan siswa yang terpenuhi nutrisinya akan lebih siap menerima pembelajaran. Sinergi antara kebijakan pendidikan dan kesejahteraan harus terus diperkuat,’’ tambahnya.

Baca juga :  Gugatan ke MK karena KPU Rentan Diintervensi, Kewenangan DKPP Dinilai Mirip Mahmilub

Berbagai rekomendasi strategis dihasilkan guna memperkuat peran guru dalam pembangunan pendidikan nasional yang terangkum Dasa Karsa 10 Program Mandatori PGRI. Meliputi, transformasi, dan digitalisasi organisasi, peningkatan profesionalitas, perlindungan, dan kesejahteraan guru, pengelolaan keanggotaan, pengelolaan dan akuntabilitas keuangan.

Berikutnya, kaderisasi, kepemimpinan, dan peningkatan kinerja pengurus, konsolidasi dan efektifitas forum organisasi, peningkatan kerja sama dan pengembangan usaha, penataan dan penguatan lembaga pendidikan PGRI, pemberdayaan Perempuan, advokasi, dan kampanye isu-isu aktual Pendidikan, serta Pembangunan dan pengelolaan kantor, peraturan organisasi, dan penataan perangkat kelengkapan organisasi.

PGRI Provinsi Bali menyatakan dukungan penuh terhadap agenda-agenda yang dibahas dalam Konkernas. Mereka berkomitmen untuk meneruskan rekomendasi yang dihasilkan ke tingkat daerah guna memastikan implementasi kebijakan yang lebih nyata.

‘’Kami siap mengawal hasil Konkernas agar bisa diterapkan secara efektif di tingkat daerah, terutama terkait kebijakan yang berpihak pada kesejahteraan guru dan peningkatan kualitas pendidikan,’’ ujar Ketua PGRI Bali, IGN Eddy Mulya.

‘’Kami berharap pemerintah daerah dan pusat tetap konsisten dalam memperjuangkan hak guru. Pendidikan berkualitas hanya bisa terwujud jika para tenaga pendidiknya mendapatkan kesejahteraan yang layak,’’ tambahnya.

Eddy Mulya ingin guru-guru di Bali semakin kompeten dan profesional dalam mengajar. Peningkatan kapasitas ini penting untuk memastikan pendidikan yang berkualitas bagi generasi mendatang.

‘’Kami percaya bahwa pendidikan yang maju dimulai dari guru yang kuat dan sejahtera. Oleh karena itu, perjuangan ini akan terus kami lanjutkan,’’ pungkasnya. tra

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.