MATARAM – Wakil Ketua DPRD NTB, Mori Hanafi, memilih bersikap santai terkait rencana digesernya dia dari kursi Wakil Ketua DPRD NTB, meski isu tersebut ramai dibincangkan sejumlah pihak.
Mori mengklaim tidak akan pernah ofensif atau melakukan perlawanan atas wacana tersebut, karena sebagai kader partai dia wajib loyal dan taat asas.
“Insyaallah sebagai kader partai saya paham dan taat asas. Wacana pergantian yang kini berembus itu enggak usah diperdebatkan,” ucapnya kalem di ruang kerjanya, Kamis (7/4/2022).
Pergantian pimpinan DPRD di semua tingkatan dari kader Gerindra, jelasnya, merupakan ranah DPP Partai Gerindra. Karena itu, jika DPP berkeinginan melakukan pergantian, dia memaknai hal tersebut adalah hal yang galib.
Meski demikian, dia mengaku belum tahu adanya surat penggantiannya tersebut. “Saya siap jika kapanpun DPP melakukan pergantian. Ini karena di partai beda dengan saat saya terpilih sebagai Ketua KONI NTB. Jadi, enggak usah dipolemikkan,” sambungnya.
Kembali Mori menegaskan siap lahir batin menerima apapun keputusan DPP Partai Gerindra. Namun, dia merasa perlu meluruskan bahwa antara dia dengan Ketua BPD Partai Gerindra, Bambang Kristiono (HBK), tidak ada persoalan terkait isu pergantiannya tersebut.
“Apapun keputusan DPP, saya siap dan taat. Isu pergantian saya itu enggak ada masalah dengan Pak HBK, beliau itu adalah komandan saya,” tandas Mori. rul