Desa Adat Batuan Gelar Ngaben Massal, Diikuti 29 Sawa

PEMBUATAN piranti pengabenan di Desa Adat Batuan. Foto: adi
PEMBUATAN piranti pengabenan di Desa Adat Batuan. Foto: adi

POSMERDEKA.COM, GIANYAR – Desa Adat Batuan, Sukawati akan menggelar upacara Pitra Yadnya Ngaben Massal, Nyekah lan Nilapati pada Saniscara Paing Warigadean, Sabtu (7/9/2024). Ngaben massal akan diikuti sebanyak 29 sawa, Nyekah lan Nilapati diikuti 102 sekah.

Bendesa Adat Batuan, I Nyoman Megawan, Selasa (3/9/2024) menjelaskan, ngaben massal kali ini dilaksanakan Desa Adat, baik itu pendanaan hingga manajemen. “Desa Adat berusaha merealisasikan apa yang menjadi aspirasi krama, agar pelaksanaan ngaben massal digelar di tingkat desa,” jelasnya ditemui di sela-sela persiapan ngaben massal yang dipusatkan di wilayah Pura Dalem Alas Arum.

Bacaan Lainnya

Dengan adanya aspirasi itu, ungkapnya, akhirnya di Desa Adat Batuan membahas dalam pasamuan dan disepakati membuat pararem sebagai dasar dan payung hukum. Apalagi tugas desa adat menjamin kesukertan jagat. Sesuai juga dengan Perda 4/2019 tentang Desa Adat di Bali. “Di sana ada pasal pawos tentang tugas desa adat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” terangnya.

Desa Adat bersama LPD Desa Adat Batuan memberi subsidi pendanaan kepada pengarep. Per sawa dikenakan biaya Rp3 juta termasuk nyekah. Bagi yang ikut nyekah saja, dikenakan Rp1 juta. Peserta nyekah dari luar desa adat dikenakan biaya Rp4 juta.

Baca juga :  Enam Kali Pemkab Karangasem Pertahankan Opini WTP

Dalam hal manajemen pelaksanaan, imbuhnya, Desa Adat memberdayakan seluruh potensi yang ada. Salah satunya Paguyuban Serati (tukang banten). Banten yang diperlukan, dibagi rata ke seluruh anggota serati, sehingga setiap prosesi ada yang bertanggung jawab,” ungkapnya.

Meskipun dikemas praktis dan ekonomis, budaya gotong-royong tetap dipertahankan. Pengarep ngaben dibantu krama banjar dilibatkan dalam pembuatan piranti pengabenan dan nyekah di wantilan Pura Dalem Alas Arum. Ada kolaborasi antara pengarep dan serati banten. Ada yang dibebankan ke pengarep, ada dibebankan pada serati. “Kami yakini hal ini lebih efektif, efisien,” tegasnya.

Wakil Bendesa Adat Batuan, I Wayan Sudha, yang sekaligus Ketua Panitia Ngaben Massal, menambahkan, ngaben massal diikuti 29 sawa.  Terdiri dari Banjar Dentiyis 12 sawa, Banjar Peninjoan (3), Banjar Jeleka (9), Banjar Jungut (2), Banjar Dlodtunon, Pekandelan dan Tempek Semeton masing-masing 1. Sementara untuk nyekah ada keikutsertaan dari luar desa adat, yakni dari Banjar Pekuwudan, Banjar Bedil, Tameng, Dlodpangkung dan Banjar Babakan, Desa Sukawati.

Rangkaian upacara telah diawali dengan pembentukan panitia pada 24 Mei lalu. Upacara nanceb surya sebagai awal mula prosesi dilaksanakan pada Minggu (1/9/2024). Selanjutnya digelar upacara nebusin, ngendagin, mebersih, medarpana alit pada Rabu (4/9/2024). Puncak ngaben berlangsung pada Sabtu (7/9/2024), mulai dari prosesi ngagah hingga pengutangan atau pembakaran, dilanjutkan penganyutan ke segara Purnama pada Minggu (8/9/2024). Puncak Karya Mamukur/Nyekah akan dilaksanakan pada Sukra Pon Julungwangi, Jumat (13/9/2024). adi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.