BANGLI – Kabupaten Bangli masih belum bisa swasembada beras. Bahkan, produksi beras dibandingkan dengan penduduk Bangli masih kurang 8.000 ton beras per tahunnya. Karena itu, dalam upaya peningkatan hasil produksi padi di Kabupaten Bangli, Pemkab Bangli bekerjasama dengan Yayasan Kedaulan Pangan Nusantara (YKPN) mulai mengembangkan demplot penanaman varietas benih padi super genjah Trisakti. Demplot pengembangan benih padi Trisakti disertai sosialisasi pupuk organik tersebut dilakukan di Subak Bangkiangsidem, Desa Bangbang, Tembuku, Bangli, pada Rabu (11/3/2020).
Bupati Bangli, I Made Gianyar, menyambut baik dan menilai sangat tepat bantuan yang diberikan YKPN kepada petani ini. Disampaikan bupati, karena Bangli mempunyai potensi pertanian yang luar biasa seperti padi, jagung, ketela dan lainnya. “Kita harus bangga menjadi petani, dan kita harus mengormati petani, karena tanpa petani kita tidak akan bisa memenuhi pangan kita didalam kehidupan sehari-hari,’’ tegasnya.
Lebih lanjut, Gianyar menyampaikan ungkapan terimakasih kepada YKPN, pakar pertanian atas kepeduliannya dengan petani di Kabupaten Bangli sehingga mempercayakan kepada petani di Bangli untuk dipilih menjadi pilot project penanaman varietas padi genjah Trisakti. “Sesuai dengan spiritnya mandiri dibidang ekonomi, berdaulat dibidang pangan, mudah mudahan dengan bibit padi Trisakti ini pangan kita betul-betul bisa berdaulat,” harapnya.
Tindak lanjut dari itu, jika demplot di Subak Bangkiangsidem seluas 1 hektar ini bisa menghasilan produksi yang memuaskan, ke depan melalui Dinas PKP akan semakin dikembangkan di Kabupaten Bangli.
Sementara Sekretaris YKPN Provinsi Bali, Ngakan Made Kutha Parwata, yang juga panitia kegiatan menyampaikan, benih padi Trisakti yang dicoba dikembangkan ini sudah melalui uji lab sebagai benih padi unggul. “Dalam pengembangan benih padi ini, perlu juga dilakukan penataan dan manajemen lahan dengan teknologi mikroba. Selain itu, pembinaan kepada petani melalui penyuluh mesti terus kita tingkatkan lagi,” jelasnya.
Menurut dia, keunggulan lain dari varietas benih padi Trisaksi, hanya perlu waktu 75 hari sudah bisa panen. Meski demikian, karena masih uji coba, pengembangan benih padi ini baru dilakukan di dua kecamatan yakni Tembuku seluas 1 hektar dan di Kecamatan Bangli seluas 1 hektar. ‘’Kalau memang ke depan hasilnya memuaskan, sudah barang tentu akan dikembangkan lebih luas ke para petani lainnya di Kabupaten Bangli,” tegas mantan Ketua DPRD Bangli ini.
Sementara Ketua YKPN Pusat, Hj. Soud Aminah mengatakan, keunggulan bibit padi Trisakti ini dapat meningkatkan produksi. “Dengan benih padi genjah Trisakti ini, bisa menghasilkan sampai 14 ton per tahun dalam 1 hektar,’’ ungkapnya.
Selain itu, dari tanam sampai panen bibit padi ini waktunya lebih singkat dari bibit-bibit padi lainnya. “Kita memilih Provinsi Bali dan Kabupaten Bangli untuk dijadikan demplot penanaman bibit padi Trisakti, karena Bali terkenal dengan pengelolaan pertanian yang baik. Terutama di bidang irigasinya melalui subak. Disamping itu, Kabupaten Bangli suhu dan struktur tanah sangat baik untuk bibit padi ini,’’ jelasnya.
Disisi lain, Kepala Dinas PKP Kabupaten Bangli, Ir. I Wayan Sarma, menyambut antusias kegiatan tersebut. Dijelaskan, dari total luas Kabupaten Bangli hanya 5-6 persen merupakan persawahan. Dampaknya, kebutuhan produksi beras masih kekurangan, tetapi pangan masih cukup karena bisa digantikan oleh jagung, ketela dan sebagainya. ‘’Namun jika berbicara beras kita di Bangli masih kurang dibandingkan jumlah penduduk kita. Kita masih kekurangan sekitar 8.000 ton per tahun,” tegasnya. Oleh karena itu, lanjut Sarma, peningkatan produktivitas padi sangat penting dilaksanakan. Salah satunya, bisa dilakukan dengan cara pemilihan varietas yang unggul. “Mudah mudahan dengan adanya denplot varietas padi genjah Trisakti ini, Kabupaten Bangli nantinya bisa menutupi kekurangan produksi padi yang terjadi selama ini,’’ pungkasnya. 028