POSMERDEKA.COM, GIANYAR – Dari enam tokoh yang rencananya akan disurvei Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk Pilkada Gianyar, yang benar-benar mengikuti hanya lima orang. Salah satu figur yang masuk dalam penjaringan memilih mengundurkan diri, yakni I Dewa Gede Joni Astabrata (anak mantan Gubernur Bali, Dewa Made Beratha). KIM Plus akhirnya hanya menyurvei lima nama yakni I Wayan Tagel Arjana (Ketua DPC Partai Gerindra Gianyar), I Made Dauh Wijana (Sekretaris DPD Partai Golkar Bali), I Nyoman Diana (pengusaha dan kader Golkar), AA Alit Kakarsana (penglingsir Puri Blahbatuh), dan I Made Wisnu Wijaya.
Meski hasilnya belum dirilis resmi, sejumlah pihak menilai Made Wisnu Wijaya, merupakan mantan Sekda Gianyar sampai pensiun, sebagai ASN paling berpengalaman di birokrasi jika dibandingkan empat tokoh lainnya. Selain Wisnu Wijaya, empat tokoh yang disurvei tersebut ada mantan legislator di DPRD Gianyar dan DPRD Bali, yaitu Tagel Arjana dan Dauh Wijana. Sementara dua tokoh lainnya dari kalangan pengusaha, yaitu Anak Agung Alit Kakarsana dan I Nyoman Diana.
“Dari lima tokoh yang disurvei, menurut saya Wisnu Wijaya yang paling berpengalaman. Sebelum menjadi Sekda Gianyar, dia pernah menjadi Kepala Bappeda Gianyar dan beberapa OPD. Bahkan juga pernah menjadi Plh. Bupati Gianyar,” sebut tokoh masyarakat asal Desa Sebatu, Tegalalalang, I Wayan Gina, Sabtu (27/7/2024).
Karena itu, Gina berharap kepada KIM Plus agar pengalaman tersebut juga dijadikan pertimbangan untuk memilih bakal calon, selain hasil survei itu sendiri. Dengan pengalaman di birokrasi, dia memandang akan memudahkan tugas selaku kepala daerah. “Apalagi pernah menjadi Sekda dan Kepala Bappeda,” pintanya.
Harapan senada diungkapkan mantan Kepala Desa Singakerta, Jro Mangku Sukarta. Menurut pria asal Banjar Demayu Lodtunduh, Singakerta ini, pengalaman di birokrasi merupakan modal utama sebagai kepala daerah. Hanya, dia menambahkan, bukan berarti meragukan kemampuan empat tokoh lainnya.
“Pernah menjadi Sekda dan Kepala Bappeda, bahkan Plh. Bupati Gianyar, merupakan modal utama. Pengalaman itu akan memudahkan dalam menyusun dan mengelola anggaran daerah,” klaimnya.
Dengan berbekal pengalaman birokrasi, sambungnya, maka Wisnu Wijaya akan mudah dipasangkan dengan siapa saja dari keempat tokoh lainnya. Meski begitu, dia berharap agar Wisnu Wijaya bisa berpasangan dengan Tagel Arjana sebagai nakhoda Gerindra Gianyar.
“Saya rasa sangat pas berpasangan dengan Tagel Arjana, Ketua Partai Gerindra Gianyar, yang merupakan partai yang didirikan Presiden terpilih yaitu Prabowo Subianto,” pungkasnya.
Nyoman Patra dari kalangan pengusaha juga memiliki pemikiran yang sama. Menurut pria asal Celuk, Sukawati ini, kelima tokoh tersebut ada yang memiliki pengalaman yang cukup panjang di birokrasi. Sementara tokoh lainnya ada yang memiliki pengalaman di legislatif, ada juga dari kalangan pengusaha. Namun, sebagai mantan birokrasi hingga titik puncak, Wisnu Wijaya dinilai mempunyai kelebihan dibandingkan lainnya dalam mengelola pemerintahan.
“Sebagai mantan birokrat sampai titik puncak, yaitu menjadi Sekda, maka akan lebih mengerti dengan manajemen birokrasi, sehingga bisa menempatkan APBD dengan baik,” ujarnya. adi