KARANGASEM – Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Karangasem tahun ini mencapai Rp256 miliar. Hanya, di tengah pandemi Covid-19 yang masih belum dapat dipastikan kapan selesai, target senilai itu dirasa sulit untuk dicapai. Hal tersebut diungkapkan Bupati Karangasem, Gede Dana, belum lama ini.
Meski dihadapkan pada situasi sulit, Dana menegaskan tekadnya untuk bekerja semaksimal mungkin. Tetapi dia mengakui untuk bisa mencapai target, banyak sekali hambatan maupun tantangan yang harus dilalui. “Perkiraan pandemi covid-19 pada tahun ini diprediksi sudah selesai, ternyata masih. Tantangan ini cukup besar untuk bisa mencapai target,” jelasnya.
Dia memberikan pandangan dari capaian pajak hotel dan restoran di Karangasem tahun 2020 lalu. Dari target Rp30 miliar, yang dapat diraih untuk masuk kas daerah “hanya” Rp1 miliar. Itu setara dengan 5 persen saja dari target, sangat kecil. Dari pajak, sekira Rp30 miliar tidak bisa didapatkan. Termasuk pajak retribusi lainnya juga ikut anjlok sekali. Berkaca dari itu, dia tidak yakin target PAD akan tercapai.
Walau begitu kompleks situasinya, lagi-lagi dia mendaku berusaha tetap optimistis untuk tetap mengejar target Rp256 miliar pada tahun 2021 ini. Antara lain dengan menggenjot semua sektor untuk dioptimalkan. Salah satu penyumbang pajak terbesar dari sektor pajak mineral bukan logam atau galian C.
“Tetapi kan pandemi ini, contohnya pajak mineral bukan logam, sama aja dampaknya. Kami genjot di sana, orang membangun tidak ada, berkurang orang membutuhkan pasir, kerikil. Tidak seperti sebelumnya. Tentu berkurang juga pemasukannya,” urai Ketua DPC PDIP Karangasem tersebut.
Awalnya Pemkab Karangasem memasang target pendapatan di sektor galian C mencapai Rp46 miliar. Target itu lalu dinaikkan dua kali lipat di angka Rp80 miliar. Beberapa strategi dilakukan Pemkab dalam mendorong peningkatan PAD ini, misalnya pengawasan, dan menyosialisasikan pelaku usaha galian C untuk mengurus izin agar bisa dipungut pajaknya. Pengawasan lebih ketat dijalankan agar kebocoran bisa dikurangi.
Terkait estimasi kebocoran sektor galian C selama ini, Dana menyebut sedang mengkaji dengan menggunakan referensi pendapatan tahun 2015 lalu yang mencapai Rp80 miliar. Jika hanya dapat Rp30 miliar tahun sebelumnya, berarti nilai bocornya sampai 100 persen lebih. “Kalau sekarang ditarget Rp46 miliar dengan kondisi pandemi, ini wajar,” lugasnya.
Capaian pendapatan pajak dari sektor galian C di triwulan pertama tahun 2021 senilai Rp9 miliar, karena dia mengklaim pada Januari hingga Februari masih belum terkontrol dengan baik. Setelah dia dilantik, bulan Maret dan April langsung tinggi. Jika periode Januari-Februari tercatat hanya 400 sampai 500 truk per hari, bulan Maret dan April melonjak sampai 1.500 truk per hari. Kondisi itu yang membuat Dana optimis target di galian C senilai Rp46 miliar bisa terwujud. nad