GIANYAR – Pabrik Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Tirta Sanjiwani, Gianyar, melakukan uji coba mesin blowing (pembentuk) untuk botol 600ml. Hasilnya belum memuaskan, karena dari uji coba pembuatan 1.000 botol, masih ditemukan kegagalan cetak 3-4 botol. Demikian diutarakan petugas pemantau Disperindag Gianyar, Muliyadi, Kamis (25/2/2021).
“Ini mesinnya baru, masih utak-atik mesin agar pas, sehingga hasil cetak mendekati 100 persen,” jelasnya.
Karena itu, jelasnya, uji coba akan dilakukan beberapa kali sambil mempresisi mesin. Bahan baku untuk botol juga dikatakan masih menyesuaikan untuk mendapat yang paling cocok digunakan.
Sebelumnya juga dilakukan uji coba untuk botol volume 1.500 ml. Uji coba ini dilakukan beberapa kali, dan secara prinsip tingkat kegagalan masih dalam toleransi. “Tingkat kegagalan masih kecil, artinya masih pada batas toleransi. Kegagalannya 3-4 botol dalam 1.000 botol hasil cetak,” ungkapnya.
Dirut PDAM Gianyar, Made Satra Kencana, menjelaskan, secara prinsip bangunan dan peralatan sudah lengkap 100 persen. Setelah uji coba produksi, dilanjutkan uji coba dari sumber produksi sampai ke produksi sebanyak lima tahapan. Dia menguraikan, kualitas sumber air produksi akan diuji, selanjutnya masuk mesin produksi, kemasan dan akhirnya hasil produksi.
Untuk kapasitas produksi pengisian air menjadi kemasan, terangnya, galon sebanyak 300 galon/jam, gelas sebanyak 160 box/jam, botol 600 ml sebanyak 8.000 botol/jam, dan botol 1.500 ml sebanyak 5.000 botol/jam. Untuk produksi botol atau blowing rerata 4.000 botol per jam, dan hasil ini dinilai bentuk kesiapan berproduksi.
“Akan diusahakan peluncurannya nanti pada hari jadi Kota Gianyar,” ungkapnya.
Pihak penyedia peralatan, Hadi Kurniawan, berujar, mesin yang digunakan di AMDK Gianyar merupakan mesin terbaik. Menurut Hadi, saat ini ada empat perusahaan di Bali menggunakan produk mesin yang sama. “Ini mesin dengan spesifikasi khusus, sesuai standar dan kokoh,” jelasnya. adi