POSMERDEKA.COM, MATARAM – Kepemimpinan perempuan di Provinsi NTB menjadi topik perbincangan belakangan ini. Bupati Bima, Indah Damayanti Putri; dan Ketua DPRD NTB, Baiq Isvie Rupaedah, dinilai berhasil memimpin lembaga. Kini, menjelang Pilkada Serentak 2024, Sitti Rohmi Djalilah, Ketua Dewan Pertimbangan DPW Partai Perindo NTB, didorong sebagai bakal calon Gubernur NTB.
Direktur Institut Perempuan untuk Perubahan Sosial (InSPIRASI) NTB, Nurjanah, menilai kepemimpinan perempuan di NTB suatu keniscayaan. Dikotomi laki-laki dan perempuan dinilai tidak relevan lagi diperdebatkan. Laki-laki dan perempuan harus meyakini kepemimpinan itu bukan soal gender, melainkan cara kerja politik yang strategis.
“Penggalangan dukungan publik melalui basis pembuktian yang bisa dipertanggung jawabkan, juga keberpihakan terhadap arah pembangunan NTB yang bisa bersaing di kancah global. NTB punya banyak aktor kunci perempuan yang mumpuni untuk itu,” ujar Nurjanah di Mataram, Senin (20/5/2024).
Menurut dia, kehadiran Rohmi pada Pilgub NTB 2024 akan sangat mampu meyakinkan publik atas kepemimpinan perempuan. Saat menjabat Wakil Gubernur NTB, Rohmi dipandang mampu mengeksekusi dengan baik dan mempertanggungjawabkan semua peran strategis yang dimandatkan kepadanya.
Misalnya persoalan stunting, posyandu keluarga, zero waste (bagi sebagian orang mungkin belum terlalu memuaskan), tapi Rohmi berani mengawal implementasi soal yang tidak populis ini.
“Kepemimpinan bukan semata-mata soal branding atau pencitraan, tapi sejauh mana hal itu berdampak dan dirasakan manfaatnya oleh publik, serta berani menjalankan program yang tidak populis,” ulasnya.
Disinggung mengenai program terpenting harus dikerjakan pemimpin perempuan, Nurjanah mengatakan banyak potensi NTB yang bisa digerakkan untuk mendukung upaya perluasan lapangan kerja.
Selanjutnya, perluasan inovasi sektor ekonomi yang banyak melibatkan orang muda. Hal ini bisa diupayakan maksimal dengan kolaborasi dan koordinasi yang strategis dengan kabupaten/kota dan mitra pembangunan lainnya.
Rektor Universitas Nahdlatul Ulama NTB, Dr. Baiq Mulianah, mengapresiasi munculnya figur perempuan dalam kepemimpinan. Tokoh perempuan NU ini menegaskan keberadaan manusia sebagai khalifah di muka bumi ini tidak dipengaruhi jenis kelamin. “Selama perempuan itu punya kapasitas, kemampuan, dan kecerdasan serta ilmu memimpin, mengapa tidak?” serunya.
Dia mencontohkan bagaimana figur Khofifah Indar Parawansa selaku Ketua Umum Muslimat NU hingga kini berhasil memimpin Jawa Timur sebagai Gubernur. Tingkat pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur saat ini dilihat luar biasa dibanding daerah lain.
Untuk NTB, Mulianah menegaskan siapa pun yang punya kapasitas dan ilmu kepemimpinan di NTB boleh mencoba bertarung dalam pemilihan kepala daerah. Jika ada perempuan punya kapasitas, pengalaman politik, dan ilmu memimpin disilakan. “Nggak perlu ragu, karena sejatinya perempuan punya kepekaan dalam menyelesaikan persoalan kemasyarakatan,””paparnya.
Tidak saja di dunia politik, kepemimpinan perempuan juga terbukti mampu menjalankan amanah baik di bidang pendidikan, ekonomi, termasuk di dunia militer sekalipun. “Toh tidak sedikit juga laki-laki yang tidak memiliki ilmu memimpin. Bahkan di dunia pendidikan juga tidak sedikit perempuan yang jadi pemimpin,” tandasnya. rul