DENPASAR – Di tengah pandemi Covid-19 yang masih terjadi, proses belajar mengajar di Kota Denpasar masih dilaksanakan dengan pembelajaran jarak jauh (daring). Termasuk kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi siswa baru.
‘’Pembelajaran jarak jauh melalui metode daring (online) membuat interaksi anak-anak sekolah dengan dunia internet makin meningkat, sehingga diperlukan pemahaman tentang dunia digital yang memadai agar tetap aman dan sehat serta tetap produktif dan kreatif,’’ ucap Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Statitik (Kominfos) Kota Denpasar, I Dewa Made Agung; didampingi Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Publik (PIP) Gde Wirakusuma W, di sela-sela webinar “Literasi Media: Agar Makin Cakap Digital” kepada siswa baru SMP Negeri di Kota Denpasar, Selasa (13/7/2021).
Webinar dilaksanakan dari 12-14 Juli menyasar 600 siswa SMP negeri dan swasta serangkaian kegiatan MPLS 2021. Webinar dalam dua sesi setiap harinya itu menggandeng enam Relawan Teknologi Informasi Komunikasi (RTIK) Provinsi Bali sebagai narasumber selain narasumber dari Diskominfos Kota Denpasar. Literasi media ini merupakan kerja sama Dinas Kominfos Kota Denpasar dan Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar.
Ditambahkannya, kebutuhan berinteraksi digital yang makin tinggi maka dirasa perlu memberikan pemahaman tentang dunia internet yang memadai bagi siswa-siswi yang tergolong usia remaja ini. “Teknologi internet dengan berbagai kecanggihan yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan kebaikan juga menyimpan beberapa dampak negatif yang perlu diwaspadai anak-anak kita,” jelas Dewa Agung.
Pemahaman tentang dunia internet diperlukan agar para siswa SMP di Kota Denpasar makin cakap digital. “Agar dalam berinteraksi digital, remaja di Kota Denpasar mempunyai kecerdasan, pengetahuan, skill (keterampilan) yang memadai sambil tetap dalam balutan budaya Bali dan etika sebagai orang Indonesia,” tegas birokrat asal Ubud ini.
Plt Kadisdikpora Kota Denpasar, IGN Eddy Mulya, menyambut baik kegiatan ini. “Di saat pandemi seperti ini pembelajaran tatap muka belum bisa dilakukan, sehingga kegiatan MPLS pun dilaksanakan secara daring (online),’’ jelas Eddy Mulya yang juga Asisten II Setda Kota Denpasar ini.
Pihaknya berharap media pembelajaran daring tidak mengubah esensi dan substansi dari kegiatan belajar mengajar. “Siswa, orang tua, guru, dan sarana prasarana kegiatan belajar harus saling dukung agar terwujud Merdeka Belajar meski dilakukan secara daring di tengah masih tingginya kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar,” tegas birokrat asal Tabanan ini.
Sementara itu, Kabid PIP Gde Wirakusuma, menambahkan, bahwa selain potensi kejahatan serta memudarnya nilai budaya dan jati diri, interaksi digital juga perlu mewaspadai kian maraknya hoaks yang beredar. “Hoaks saat ini makin meresahkan karena selain jumlahya makin banyak, kontennya pun semakin sulit dibedakan apakah informasi tersebut hoaks atau bukan,” jelas Wirakusuma yang juga narasumber dalam webinar itu.
Pihaknya telah menyiapkan aplikasi Taboo di alamat https://tangkalhoax.denpasarkota.go.id sebagai situs rujukan dan melaporkan hoax yang beredar di masyarakat. “Jika ada masyarakat yang ragu-ragu akan keberadaan sebuah informasi, dapat dilaporkan ke situs tersebut agar bisa kami bantu verifikasi dan klarifikasi,” jelasnya lagi.
Selain memverfikasi konten hoaks, situs Taboo Denpasar juga menyediakan link ke sumber-sumber verifikasi hoaks lainnya seperti link Kementerian Kominfos RI serta link komunitas dan media anti hoaks. tra