POSMERDEKA.COM, GIANYAR – Angin puting beliung yang terjadi beberapa waktu lalu di sejumlah titik di wilayah Desa Batuan, Sukawati beberapa waktu lalu. Bencana mengakibatkan rumah warga dan fasilitas umum mengalami kerusakan yang sangat parah.
Perbekel Desa Batuan, Ari Anggara, Rabu (19/2/2025) mengatakan, angin puting beliung disusul angin kencang dalam beberapa hari mengakibatkan lebih dari empat bangunan di Pura Puseh/Desa Desa Adat Batuan roboh. Pun lebih dari lima bangunan suci lainnya terdampak. Sebanyak tiga pura pemaksan mengalami dampak sama, mulai dari pelinggih, balai gong hingga gedong penyimpenan roboh.
Selain itu, sebanyak sembilan rumah mengalami rusak berat, sebagian ada di merajan, balai dangin dan hingga kamar tidurnya. Lebih dari 50 rumah terdampak ringan, mulai bagian atap yang beterbangan, tembok yang roboh hingga tertimpa pohon yang tumbang, dan satu balai banjar turut terdampak, dengan hampir seluruh atapnya diterbangkan angin puting beliung.
“Kami melakukan pendataan, melakukan justifikasi tentang skala kerusakan dan menggunakan skala perbantuan dengan tidak lagi dipatok dengan nominal yang sama. Justifikasi dilakukan secara sederhana namun diupayakan cepat,” sambungnya.
Lebih jauh disampaikan, bantuan rumah yang terdampak tersebut dianggarkan antara senilai Rp500 ribu hingga Rp1,5 juta dalam bentuk barang bangunan yang dibelikan sebagai mitigasi bencana. Sementara untuk pura pemaksan dan banjar dianggarkan untuk penanganan awal sebesar Rp2 juta.
Pura Kahyangan Tiga Desa/Puseh disiapkan anggaran punia mitigasi bencana senilai Rp100 juta. “Telah kami pasang dalam APBDes 2025 melalui mekanisme perubahan. Selain itu pura, balai banjar dan rumah yang rusak berat juga kami ajukan ke BPBD Gianyar untuk mendapat bantuan tindak lanjut perbaikan,” urainya.
Terkait nilai bantuan, dia mengakui memang tidak besar. Namun, itu adalah upaya Pemerintah Desa untuk hadir di tengah masyarakat yang terdampak. “Semberi kita sama-sama berdoa agar bencana serupa tidak lagi terjadi di desa,” lugasnya menandaskan. adi