POSMERDEKA.COM, MANGUPURA – Pertisentana Bandesa Manik Mas (PBMM) enam atau tujuh bulan lagi akan melaksanakan Mahasabha (semacam Munas) guna memilih Pengurus baru periode 2025-2030.
Untuk menghadapi Mahasabha tersebut, kini di Bali terbentuk relawan guna mensukseskan Wayan Koster, yang kini sebagai Gubernur Bali sebagai Ketua Umum Pusat PBMM (Nusantara), menggantikan Made Sudiana, yang sudah 10 tahun menjabat sebagai Ketua umum klen pesemetonan (PBMM) tersebut.
Dalam pertemuan relawan Sabtu (15/3/2025) di sebuah Rumah Makan di Denpasar dipimpin Ketua Relawan Jro Gde Widhiarta, hadir sejumlah tokoh PBMM se- Bali Mereka segera akan menemui Wayan Koster untuk bersedia memegang jabatan Ketua Umum PBMM Nusantara tersebut.
Jro Gde Widhiarta mengatakan, secara pribadi ia sudah pernah pertemu dengan Pak Koster. “Prinsipnya beliau siap, tetapi jangan sampai timbul friksi di antara tokoh-tokoh PBMM di tanah air,” kata JG Widhi, panggilan sehari-hari Ketua Relawan tersebut, yang juga Ketua Umum PBMM Badung.
JG Widhi mengatakan, tokoh-tokoh yang sudah siap menjadi relawan akan segera diajak bertemu dengan Pak Wayan Koster. Kalau sudah ada kepastian, maka relawan akan mengadakan sosialisasi figure tersebut, kepada Pengurus PBMM di Kabupaten/Kota di Bali maupun Pengurus PBMM di luar Bali.
Menurutnya, dalam Mahasabha nanti tentu akan dilakukan revisi AD/ART PBMM, sebab selain ada Pengurus PBMM Bali, juga ada Pengurus PBMM bersifat nasional yang diusulkan bernama PBMM Nusantara. Alasannya, Pengurus PBMM sudah berkembang di NTB, DKI (DKJ), Lampung, Sulawasi dan sejumlah daerah lain di tanah air.
Dalam pertemuan pertama relawan Koster tersebut hadir al. JG Widhi, Jro Gde Eka, Nyoman Susila, Adian, Made Nariana, Made Tarsi Ardipa, Jro Putu Eka Mahardhika, Jro Mangku Artaya, I Gede Sudiana dan Mang Datuk Suasmara. Mereka terdiri atas pengusaha, pengacara dan tokoh media pers.
Sejumlah relawan yang lain seperti Dr. Darta, Wayan Wirya, Dr. Rudia Adhiputra, Widia Astika, Wahyudi, Dr. Ketut Sudartana, Made Suparta dll berhalangan hadir dalam pertemuan pertama itu. “Relawan kami sudah mencakup tokoh-tokoh PBMM se- Bali, “ ungkap Jro Gde Widhiarta asal Blahkiuh Abiansemal itu. (*)