Waspada! Tabanan Mulai Rawan Curanmor

KAPOLRES Tabanan, AKBP Leo Dedy Defretes, beserta jajaran, saat melaksanakan kegiatan Jumat Curhat di Balai Serbaguna Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg, Jumat (5/4/2024). Foto: ist

POSMERDEKA.COM, TABANAN – Wilayah Hukum Polres Tabanan kini mulai rawan curanmor. Tidak hanya di perkotaan, namun juga terjadi di wilayah pedesaan. Info terakhir, curanmor terjadi di Pesiapan, Tabanan, telah hilang sepeda motor Honda Scoopy hitam-merah nopol DK 2449 GAP, Jumat (5/4/2024).

Sementara itu, Kapolres Tabanan, AKBP Leo Dedy Defretes, beserta jajaran, saat melaksanakan kegiatan Jumat Curhat di Balai Serbaguna Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg, Jumat (5/4/2024).

Bacaan Lainnya

Kapolres pun mengimbau dan mengajak masyarakat yang hadir, agar tugas keamanan bukan hanya jadi tanggung jawab Polri. “Keamanan juga jadi tanggung jawab dari masyarakat. Artinya, masyarakat diharapkan jadi polisi untuk diri sendiri,” tegasnya.

Dia mengingatkan kepada masyarakat bahwa akhir-akhir ini sering terjadi curanmor. “Tolong perhatikan keamanan di wilayah masing-masing, agar kita sama-sama menjaga keamanan barang-barang milik kita sendiri,” serunya.

Dikatakan bahwa masyarakat juga memiliki peran serta menjadi polisi untuk diri sendiri. Artinya, mampu berpikir, menganalisis untuk menjaga harta benda dan jiwa raganya.

“Jika kita tidak bisa menjaga hal tersebut, maka akan terjadi kejahatan. Di samping itu, mari kita jalin kerja sama antara kepolisian, pihak desa dan bendesa adat, serta masyarakat, untuk bersama-sama menjaga keamanan dan kenyamanan,” ujarnya.

Baca juga :  17 Tahun Yayasan Pendidikan Gita Asrama Mandala, Jadi Momen Bangkitkan Optimisme Wujudkan Sekolah Berprestasi

Menurut Leo, saat ini fenomena yang terus berulang terjadi adalah kasus kejahatan pencurian yang meningkat di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Selemadeg, Kerambitan, dan Seltim.

“Saya hadirkan Kapolsek Selemadeg, Kapolsek Kerambitan, dan Kapolsek Seltim. Tiga kapolsek ini saya hadirkan, karena di tiga kecamatan ini jadi target pencurian dari bulan Februari-April, dengan total 21 kasus. Yang paling mengkhawatirkan adalah kejahatan jalanan, yaitu kejahatan khususnya curanmor dan pencurian sapi. Kejadian curanmor paling sering terjadi di garasi rumah, dengan modus kunci palsu atau kunci nyantol,” ujarnya.

Begitu juga dengan pencurian sapi, yang termasuk kejahatan jalanan, yang terjadi di lahan kosong dengan modus memotong tali dan diambil utuh, tidak dipotong di tempat.

“Paling rawan di Selemadeg, dengan kasus lima ekor sapi utuh. Dari enam kasus curanmor di Selemadeg, kami sudah ungkap dua kasus dan sudah ditahan di polres. Untuk pencurian sapi belum bisa kami ungkap, dan mohon doa bersama-sama supaya bisa kami ungkap,” harap Leo. gap

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.