MANGUPURA – Volume sampah di Kabupaten Badung mengalami penurunan signifikan selama protokol kesehatan terkait pandemi Covid-19 alias Corona diberlakukan. Kondisi ini terjadi disebabkan stagnasi aktivitas usaha yang ada di Badung.
Hal tersebut diungkapkan Kabid Pengelolaan Kebersihan dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun DLHK Badung, AA Gede Agung Dalem, Senin (4/5/2020).
Pada hari-hari normal, kata Dalem, rata-rata Badung menghasilkan sampah sebanyak 281 ton per hari. Kini, jumlah tersebut menyusut setengah lebih menjadi hanya 138 ton sampah per hari. Penurunan volume sampah, sambungnya, merupakan dampak dari banyak usaha yang mengurangi aktivitas, dan bahkan dihentikan, untuk mencegah penyebaran Corona.
Meski volumenya berkurang drastis, dia mendaku bukan berarti dia bersama tim bisa bersantai. Bagaimanapun kebersihan Badung harus tetap dijaga. Dia memastikan para pekerja tetap memperhatikan imbauan pemerintah menggunakan alat pelindung diri seperti masker dan sarung tangan saat bekerja.
Menjaga jarak ketika bekerja, dan kru dibentuk hanya 10 orang sesuai mekanisme yang dipersyaratkan pada situasi seperti ini. “Semua petugas digerakkan untuk menangani sampah,” tegasnya.
Selain itu, dia tetap memaksimalkan TPTS Mengwitani yang berlokasi di barat Terminal Mengwi tersebut. Seperti optimalisasi pencacahan sampah, pencacahan residu serta pemusnahannya. “Pemilahan dan composting serta optimalisasi bisa menangani sampai lima truk per hari,” tandasnya. 020