DENPASAR – Pandemi virus Corona yang tengah mewabah ini mengahantam seluruh aspek kehidupan masyarakat. Di Bali, pariwisata rontok signifikan hingga 95 persen. Hal itu membuat banyak pelaku pariwisata gigit jari.
Tak sedikit pula yang terpakasa di-PHK dari tempatnya bekerja. Beberapa dari mereka lalu putar haluan, beralih profesi melakukan pekerjaan lain demi menyambung hidup dengan mencoba bekerja di sektor pertanian, usaha dagang secara daring, bahkan ada jadi kuli bangunan dan buruh di toko bangunan dan lain sebagainya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Provinsi Bali, I Wayan Mardiana, mengaku, sedang melakukan pendataan untuk program Kartu Prakerja sektor formal dan informal. ‘’Ini masih dibahas di Kemenko Perekonomian, dan sekarang baru diminta mendaftar via daring,’’ ujarnya melalui pesan singkat WhatsApp, Kamis (16/4).
Menurutnya, syarat untuk mendaftar kartu ini adalah mereka yang berusia minimal 18 tahun, dan tidak sedang mengikuti pendidikan formal. ‘’Paket bantuan dari Kartu Prakerja ini total senilai Rp3.550.000,’’ ungkapnya.
Sementara terkait terobosan dari Diskop Bali sendiri, Mardiana menegaskan bahwa pihaknya masih melakukan pendataan. ‘’Masih melakukan pendataan terhadap UMKM yang terkena pandemi Covid-19 dari kabupaten/kota, dan kami masih menunggu kebijakan Kemenkop dan UKM RI,’’ pungkasnya. alt