Oleh dr. Bagus Darmayasa
SEJAK beberapa bulan terahir ini, baik di lingkungan kantor, bahkan di jalan raya, semakin banyak ditemui orang menggunakan masker wajah. Tidak hanya untuk menghindari polusi, tapi juga untuk menangkal penyebaran virus Corona yang mungkin disebabkan karena hadirnya wisatawan asal Cina di Indonesia.
Hal lain yang menjadi pertimbangan adalah masyarakat Indonesia sendiri, yang telah berpergian dari negara-negara yang telah terjangkit virus Corona.
Terkait masker wajah yang digunakan, nyatanya masker tidak memberikan efek yang signifikan untuk mencegah penyebaran virus pernapasan.
Seorang profesor virologi molekuler Universitas Nottingham, Inggris, Jonathan Ball, juga mengatakan jika masker wajah terbukti efektif jika digunakan di rumah sakit. Tetapi ketika digunakan di sekeliling orang dalam jumlah banyak, tidak akan berpengaruh apa-apa.
Beberapa orang menggunakan masker N95. (Inside Edition). “Ada laporan jika penggunaan masker wajah di rumah sakit memang bisa melindungi pekerja medis. Namun, mereka menggunakan untuk jangka pendek dan dilakukan secara profesional dan diganti secara berkala. Mereka juga menjaga kebersihan. Tetapi pada masyarakat luas mungkin tidak membantu sama sekali,” kata Jonathan Ball.
Penggunaan masker ternyata juga bisa menjadi ladang virus. Jika penggunaan masker tidak diganti serutin mungkin. Virus justru berpotensi terjebak dalam masker dan berpindah ke saluran pernapasan kita. Jenis masker yang disarankan juga bukanlah masker bedah, seperti yang banyak digunakan masyarakat pada umumnya tetapi masker berjenis N95. (***)