BANGLI – Tiga kelompok petani ikan di Bangli mendapat bantuan dari Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan berupa sistem bioflok. Bantuan akan mulai dikerjakan rekanan usai Hari Raya Kuningan, dan satu unit sistem bioflok pagu anggarannya mencapai Rp180 juta.
Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Bangli, I Wayan Sarwa, Minggu (27/9/2020) mengatakan, tujuan pemerintah memberi bantuan bioflok untuk meningkatkan produksi ikan. Juga mendorong meningkatkan kapasitas kelembagaan penerima bantuan pemerintah, dan mendorong peningkatan kemampuan usaha penerima bantuan. “Untuk tahun ini ada tiga kelompok petani ikan yang mendapat bantuan,” sebutnya.
Ketiga kelompok petani ikan dimaksud yakni kelompok ikan Jaya Abadi Desa Apuan, Kecamatan Susut yang menggeluti budidaya ikan lele; Kelompok Ikan Baruna Jaya Desa Songan, Kecamatan Kintamani dengan budidaya ikan nila; dan Kelompok Ikan Lusuh Sejahtera Desa Jehem, Kecamatan Tembuku dengan budidaya ikan lele. Ketiganya memenuhi syarat menerima bantuan, antara lain telah berbadan hukum. Untuk mengerjakan bantuan itu, pemerintah pusat menetapkan rekanan. Selain membuat kolam, juga termasuk instalasi listriknya.
Keuntungan sistem ini, jelas Sarma, di antaranya tidak bergantung sinar matahari, aktivitasnya menurun jika suhu rendah, tidak mengganti air secara besar-besaran, serta ramah lingkungan. Namun, salah satu kekurangan sistem bioflok yakni memerlukan perawatan yang banyak sebagai suplai oksigen. 028