Tersebar di 12 Titik, Dua Desa di Kintamani Dilanda Tanah Longsor

BENCANA tanah longsor “mengamuk” di belasan desa di Kecamatan Kintamani sejak Minggu (2/2/2025). Foto: ist

POSMERDEKA.COM, BANGLI – Bencana tanah longsor “mengamuk” di belasan desa di Kecamatan Kintamani sejak Minggu (2/2/2025). Meski tidak ada korban jiwa, longsor mengakibatkan akses jalan di lokasi kejadian sempat tak bisa dilalui warga.

Salah satu bencana longsor terjadi di Banjar Kubusalya, Desa Sukawana, Minggu (2/2/2025). Tanah longsor menerjang tembok rumah milik I Putu Ariani (26) sekitar pukul 22.00 Wita. Beruntung keluarga penghuni rumah sebanyak empat orang sudah mengungsi ke rumah kerabatnya, sebelum rumah mereka dihantam longsor. Bencana longsor juga terjadi di dua lokasi berbeda, yang mengakibatkan akses lalu lintas terganggu.

Bacaan Lainnya

Camat Kintamani, Ketut Erry Soena Putra, Selasa (4/2/2025) mengatakan, sejak Sabtu (1/2/2025) cuaca ekstrem berupa hujan deras, angin kencang disertai petir melanda wilayah Bangli dan sekitarnya.

Dampaknya adalah ada 12 titik bencana di Kecamatan Kintamani, dengan 10 di antaranya di Desa Sukawana. “Yang di Kubusalya itu pintar. Pemilik rumah tanggap sebelum rumah kena longsor, mereka pilih mengungsi ke tempat kerabatnya,” jelas Erry.

Material longsoran, sambungnya, berasal dari tebing di atas rumah korban. Sejak dua hari sebelumnya, di wilayah itu diguyur hujan lebat disertai angin kencang, padahal sebelumnya tak pernah turun hujan. Menyadari ada potensi bahaya karena rumah berada tepat di bawah tebing, keluarga Putu Ariani memilih mengungsi.

Baca juga :  Longsor, Material Tutup Jalan Telengan-Batu Gede Gegelang

Kerusakan akibat material longsor itu diperkirakan membuat kerugian senilai ditaksir Rp70 juta. “Penanganan telah dilaksanakan secara gotong-royong. Kami sudah memberi bantuan paket sembako, kebersihan keluarga, tikar, selimut dan peralatan memasak kepada yang bersangkutan,” ungkapnya.

Longsor juga terjadi di ruas jalan Kubusalya menuju Kutuh. Ruas jalan tertutup longsoran, hanya bisa dilalui sementara sepeda motor. BPBD bersama Tim Dinas PU Bangli dan Kecamatan Kintamani melakukan asesmen untuk menyikapi. Penanganan dilakukan dengan tenaga manual dibantu warga, karena alat berat sulit menuju ke lokasi kejadian.

Hal serupa juga terjadi di Desa Dausa. Tanah longsor di ruas Jalan Bangli-Singaraja membuat akses transportasi sempat terganggu. Penanganan dilakukan menggunakan alat berat Dinas PU Provinsi Bali.

Kemudian di Desa Satra, dinding penahan tanah (DPT) longsor dan material longsoran menerjang ruas Jalan Sanda-Satra. Akses jalan tertutup untuk mobil, dan akan dilakukan pembersihan dengan alat berat oleh Dinas PU Bangli.

Lebih jauh ditegaskan, Pemerintah Kecamatan Kintamani setiap ada pertemuan maupun melalui grup WA terus mengimbau masyarakat agar tetap waspada dalam kondisi cuaca ekstrem. “Sebab, berpotensi terjadi bencana seperti angin kencang, tanah longsor, banjir, sambaran petir. Warga agar selalu waspada, terutama yang rumahnya berada di bawah tebing,” tandasnya. gia

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.