POSMERDEKA.COM, MANGUPURA – Sebuah helikopter komersial terjatuh di Jalan Batu Kandik, Gang Cempaka, Banjar Suluban, Desa Pecatu, Kuta Selatan pada Jumat (19/7/2024) sore. Peristiwa tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 14.45 Wita, namun belum jelas dipastikan penyebab kejadian tersebut.
Dugaan sementara penyebab kecelakaan tersebut akibat kondisi baling-baling pesawat yang terlilit tali layang-layang berukuran besar. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, lima orang penumpang termasuk pilot diketahui mengalami luka sedang hingga luka berat.
Kelian Dusun Banjar Suluban, Wayan Suartana, menerangkan bahwa helikopter tersebut jatuh di lahan pribadi warga yang hendak dibuat akses jalan. Menurut laporan warga yang ia terima, helikopter itu terbang dalam kondisi rendah sekitar pukul 14.45 Wita. Awalnya warga mendengar suara seperti patahan sebanyak dua kali, disusul suara dentuman benda jatuh yang keras.
Setelah ditelusuri, diketahui bahwa yang terjatuh adalah sebuah helikopter di lokasi sebelah tebing. “Saya sempat tanya dengan crew heli, katanya itu heli sewa yang naik dari GWK,” ungkap Suartana.
Diperkirakan, penyebab jatuhnya helikopter berwarna putih dengan tulisan ‘Bali Helitour’ itu dikarenakan kondisi baling-baling yang terlilit tali layangan. Namun di lokasi sekitar diketahuinya tidak ada yang bermain layang-layang. Warga menduga helikopter tersebut terlilit tali layangan di tempat lain, sehingga terbang dengan kondisi rendah sebelum kemudian oleng dan terjatuh.
Helikopter tersebut ditumpangi oleh lima orang, termasuk pilot. Dua di antara penumpang mengalami luka parah, dengan kondisi tidak bisa berdiri. Diperkirakan yang bersangkutan mengalami patah tulang, karena kondisinya juga meringis. Sedangkan tiga orang sisanya dalam keadaan luka sedang namun masih bisa berdiri.
Para korban kemudian dievakuasi ke RS terdekat dengan kendaraan ambulans KBS yang standby di Desa Pecatu dan kendaraan warga. Proses evakuasi melibatkan warga, Linmas, Polri dan Basarnas. “Ketika ada laporan yang masuk ke WA (whatsapp), saya langsung berkoordinasi dengan ambulans KBS di desa untuk mengevakuasi. Satu orang dievakuasi dengan mobil warga agar lebih cepat, karena kondisinya parah,” beber Suartana.
Warga menduga helikopter yang terjatuh itu ditumpangi oleh investor yang melakukan survei lahan di seputaran Pantai Suluban. Belakangan ini juga cukup banyak investor yang mengecek keberadaan lahan di kawasan Pantai Suluban dengan menggunakan helikopter. “Setiap hari ada saja penerbangan helikopter oleh tamu asing yang mengecek lahan investasi,” imbuhnya.
Secara terpisah, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Denpasar, I Nyoman Sidakarya menerangkan, helikopter tersebut merupakan milik Bali Heli Tour PK-WSP yang mengalami crash landing di Suluban, Desa Pecatu. Awalnya heli take off dari helipad GWK pada pukul 14.33 Wita untuk melakukan tour wisata. Belum lama mengudara, heli tersebut jatuh sekitar pukul 14.37 Wita. “Kami memperoleh informasi adanya heli jatuh pada pukul 15.25 Wita. Berdasarkan informasi awal heli membawa lima orang termasuk pilot dan crew,” ungkap Sidakarya.
Seluruh korban bisa terevakuasi dalam kondisi selamat. Adapun identitas penumpang yaitu Dedi Kurnia pria asal Indonesia yang merupakan pilot helikopter. Sedangkan data penumpang yaitu Russel James Harris pria asal Australia, Eloira Decti Paskilah, perempuan asal Indonesia, Chriestope Pierre Marrot Castellat pria asal Australia, Oki pria asal Indonesia yang merupakan crew. Tiga penumpang dibawa ke RS Siloam dengan menggunakan ambulance. gay