BULELENG – Penanganan kasus dugaan pembunuhan seorang janda di Desa Depeha bernama Putu Sekar (51) yang ditemukan tewas menggenaskan di tokonya yang ada di Dusun Dauh Pura, Desa Depeha, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, yang ditangani oleh Unit Reskrim Polsek Kubutambahan hingga kini seolah masih jalan di tempat.
Menurut informasi yang diterima menyebutkan, sekitar 20 orang saksi sudah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian, termasuk mengumpulkan sejumlah bukti-bukti dalam penanganan kasus ini. Hanya saja hingga kini pihak kepolisian masih belum bisa mengidentifikasi terduga pelaku pembunuhan tersebut.
Dikonfirmasi seizin Kapolres Buleleng, Kasubag Humas Polres Buleleng, Iptu Gede Sumarjaya, menampik jika penanganan kasus itu jalan ditempat. Kata dia, penanganan kasus dugaan pembunuhan seorang janda yang sudah berjalan hampir dua bulan ini masih terus bergulir. “Polisi tidak menyerah. Kasus ini tidak ditutup, jalan terus hingga terungkap,” kata Sumarjaya, Kamis (17/9).
Sumarjaya menjelaskan, penyelidikan dan pengembangan kasus ini masih tetap berjalan. Hanya saja hambatan yang ditemui penyidik, yakni belum ada satupun saksi yang keterangannya mengarah kepada seseorang yang diduga atau dicurigai melakukan tindak pidana tersebut.
“Hambatannya adalah belum ada saksi yang mengetahui, melihat peristiwa itu terjadi. Sebanyak 20 saksi itu dari lingkungan warga sekitar termasuk pihak keluarga korban. Hasil labfor itu hanya tes darah, identik dengan DNA,” jelasnya.
Dalam proses penanganan kasus ini, lanjut diungkapkan Sumarjaya, ditangani secara gabungan baik itu dari Polsek Kubutambahan yang dibantu oleh Polres Buleleng dan Polda Bali. “Harapan penyidik, kalau ada orang atau saksi yang mengetahui peristiwa itu agar bisa memberikan keterangan. Tanpa bantuan masyarakat, sulit untuk melakukan pengembangan,” pungkasnya.
Putu Sekar (51) warga Desa Depeha, ditemukan tewas dengan kondisi kepala bersimbah darah pada Senin (13/7) lalu sekitar pukul 16.00 Witadi toko miliknya. Korban pertama kali ditemukan tewas oleh kakaknya, Desak Made Liarni, ketika saksi datang ke toko milik korban hendak membeli dedak.
Berdasarkan hasil visum, ditemukan luka-luka menganga di kepala belakang korban, luka bagian pelipis kiri dan pelipis kanan korban, serta luka pada bagian dahi. Sejumlah barang berharga milik korban seperti tas dan dompet serta kalung emas yang biasa dikenakan oleh korban ternyata hilang. rik
























