DENPASAR – Kasus penurunan kesuburan tanah akibat penimbunan limbah plastik ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Pencemaran udara juga menjadi masalah kesehatan yang salah satunya disebabkan oleh pembakaran sampah plastik.
Bahayanya lagi, pada tahun 2018, ditemukan plastik selebar satu centimeter di dalam lambung ikan tongkol oleh mahasiswa Universitas Sulawesi Barat. Sebelum itu di tahun 2015 peneliti Universitas Hasanudin juga menemukan plastik berukuran mikro dalam tubuh ikan.
Miris sekali kondisi pangan yang diyakini membuat manusia menjadi pintar malah dapat mengancam kesehatan tubuh manusia akibat mikroplastik yang terkandung. Sampah plastik sudah semestinya memperoleh penanganan yang serius, salah satunya dari satuan pendidikan.
Data pada tahun 2018 di SMP PGRI 3 Denpasar, sebesar 71 persen limbah di TPS sekolah tersebut berasal dari sampah plastik. Disampaikan juga sebanyak 10 kilogram sampah plastik terkumpul dalam satu harinya. Fakta tersebut menunjukan bahwa sekolah merupakan salah satu klaster produksi limbah plastik.
Sadar akan sekolahnya menjadi klaster produksi sampah plastik dan dampak buruk yang ditimbulkan, Kepala SMP PGRI 3 Denpasar, Dr. I Made Suada, M.M., M.Si., mengeluarkan kebijakan “Zero Plastic Program” serta berbagai kegiatan yang bertujuan meniadakan sampah plastik dan melestarikan lingkungan. Program tersebut melarang warga sekolah membawa dan menggunakan plastik sekali pakai di lingkungan sekolah.
Kantin sekolah juga dengan tegas dilarang menjual makanan dan minuman berbungkus plastik. Alhasil, program tersebut yang diluncurkan pada tahun 2018 telah menuai berbagai manfaat, seperti sekolah yang bebas dari sampah plastik dan lingkungan yang bersih dan sehat.
Keberhasilan Made Suada dalam mengatasi sampah plastik memperoleh pengakuan dari berbagai pihak, salah satunya Tim Kerja Nasional Pengurangan Sampah Laut (TKN PSL) Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia. Pengakuan tersebut ditunjukan dari diundangnya SMP PGRI 3 Denpasar menjadi salah satu narasumber dalam webinar nasional yang diselenggarakan TKN PSL pada Rabu (18/8/2021).
Webinar yang dibuka oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengambil tajuk “Merdeka dari Sampah Plastik”. Rama Gerald Jade selaku koordinator tim pemajuan sekolah diutus menyampaikan program dan kisah SMP PGRI 3 Denpasar dalam menangani sampah plastik dalam webinar yang dihadiri 25 ribu peserta dari seluruh Indonesia.
Sinergitas seluruh elemen sekolah serta kolaborasi antar lembaga di luar sekolah menurut Rama menjadi hal yang penting dalam menyukseskan program tersebut. Selain itu, ia juga menegaskan keberhasilan program dapat terjadi apabila seluruh warga sekolah memiliki kesamaan pemahaman.
“Penyamaan pemahaman dalam meniadakan sampah plastik untuk melestarikan alam merupakan dasar saat mengimplementasi kebijakan Zero Plastic Program,” lugas pria murah senyum itu.
Mewakili SMP PGRI 3 Denpasar, Rama menyampaikan terima kasih atas apresiasi dan kesempatan yang diberikan TKN PSL Kemenkomarves kepada SMP PGRI 3 Denpasar. Rama Gerald Jade juga menyampaikan saat pandemi ini program antiplastik tetap berjalan. tra