Siap Sapu Bersih Dapil Gianyar, PDIP Bidik Minimum 38 Kursi DPRD Bali

KETUA DPD PDIP Bali, Wayan Koster didampingi Sekretaris IGN Jaya Negara bersama pengurus harian saat pendaftaran di KPU Bali, Kamis (11/5/2023). Foto: hen
KETUA DPD PDIP Bali, Wayan Koster didampingi Sekretaris IGN Jaya Negara bersama pengurus harian saat pendaftaran di KPU Bali, Kamis (11/5/2023). Foto: hen

POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Perang urat syaraf dilancarkan PDIP dalam mengusung target perolehan kursi di DPRD Bali. Dari alokasi 55 kursi, PDIP mengincar minimum 38 kursi, atau bertambah 5 dari 33 kursi sebelumnya. Target lebih fantastis adalah tidak akan menyisakan satu pun dari 6 kursi untuk partai lain di Dapil Gianyar alias sapu bersih.

“Target meningkat dari 33 jadi minimum 38 kursi atau 65 sampai 70 persen, sehingga pembangunan Bali yang didorong PDIP dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali dapat diwujudkan dengan utuh. Mohon doa restu dan dukungan masyarakat Bali,” seru Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster, didampingi Sekretaris IGN Jaya Negara bersama pengurus harian usai pendaftaran di KPU Bali, Kamis (11/5/2023).

Bacaan Lainnya

Saat mendaftar dari DPD PDIP dengan berjalan kaki sejauh sekitar 300 meter, Koster dan 55 caleg berpakaian adat Bali diiringi parade kesenian daerah. Ada komunitas seni, petani, nelayan, UKM dan IKM, pelaku pariwisata serta pelaku ekonomi kreatif.

Memilih hari baik sesuai kearifan lokal Bali untuk mendaftar, Koster berkata sudah menyiapkan seluruh syarat caleg dari kader terbaik yang teruji kapabilitasnya di kepartaian dan legislatif. Pada Pemilu 2019 perolehan suara PDIP sebanyak 54,6 persen, dan kursinya 60 persen. Pada Pemilu 2024 dia berharap kenaikan suara minimum 60 persen, dan kursi menjadi 70 persen.

Baca juga :  Masa Tenang Pilkada, GiriAsa Ajak Jaga Kondusivitas

Kalkulasi 38 kursi dimaksud, dia berujar dari Buleleng ditarget 8 dari sebelumnya 6 kursi, Karangasem dari 3 kursi menjadi 5 kursi. Klungkung dan Bangli ditarget minimum tetap 2. Denpasar dari 5 kursi menjadi 6 atau 7 kursi, Tabanan dari 4 menjadi 5 kursi. Badung dan Jembrana tetap bertahan dengan perolehan sebelumnya. “Gianyar dari 5 kursi, kami target 6 kursi, sapu bersih,” ungkapnya dengan nada percaya diri.

Disinggung optimisme PDIP tetap perkasa meski tidak ada Jokowi effect seperti Pemilu 2019, Koster menjawab di Bali ada Nangun Sat Kerthi Loka Balieffect. Hanya, sangat bergantung juga sosok capres Ganjar Pranowo yang diharap ada Ganjar effect. Apakah itu berarti karena faktor Gubernurnya? “Ya tafsirkan saja sendiri,” sahut Gubernur Bali itu sambil tersenyum.

Untuk kader yang promosi ke DPR RI, dia menyebut petahana Made Urip dan Agung Rai Wirajaya tidak lagi ditugaskan DPP. Kata Koster, mereka “ditugaskan ke tempat lain atau dicarikan tempat yang tepat”. Hanya, dia tidak merinci posisi baru apa yang disediakan untuk keduanya. Yang pasti, kader sebelumnya di DPRD Bali dengan perolehan suara gemuk yang dicalonkan ke Senayan.

“Ada Pak Adi Wiryatama, Gusti Putu Budiarta, Bu Aries Sujati, Diah Werdhi. Sagung Ratu (caleg baru), dan petahana Alit Kelakan, Parta, Kariasa Adnyana dan Sudirta,” sambung Koster.

Mengenai target suara di Pilpres melambung sampai 95 persen meski survei elektabilitas Ganjar selisih tipis dengan Prabowo, Koster mengakui dalam skala nasional memang begitu. Namun, sesuai pemetaan lapangan, kondisi di Bali berbeda. Alasannya, pertama, Bali memang basis cukup kuat PDIP. Kedua, figur Ganjar diyakini sangat bisa dijual ke rakyat Bali.

Baca juga :  Jalan Penghubung Sukawati-Tegenungan Akhirnya Digarap , Pakai Dana APBN Rp1,9 Miliar

Saat mengusung Jokowi hanya mendapat 91,68 persen, sambungnya, karena tahun 2019 pembangunan di Bali belum berhasil optimal, karena dia belum setahun menjabat Gubernur. Sekarang pembangunan yang dijalankan hasilnya sangat terlihat, publik diklaim puas, dan sangat kuat dukungannya. Ini diyakini akan jadi persepsi untuk publik tahu ke mana mengarahkan dukungan.

Lagi-lagi karena faktor karya Gubernur? “Bukan karya Gubernur, karya semua. Tapi pembangunan sudah sangat dirasakan masyarakat,” jawabnya kalem.

Ketua KPU Bali, I Dewa Agung Lidartawan, menyebut PDIP partai kedua yang mendaftar setelah PKS. Namun, berkas PKS dikembalikan karena ada kekurangan. “Keseusian berkas akan kami verifikasi setelah pendaftaran bakal calon berakhir pada 14 Mei nanti,” terangnya. hen

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.