Sekolah Diminta Dampingi Siswa yang Belum Bisa Membaca

KABID Pembinaan SD Disdikpora Kota Denpasar, I Nyoman Suriawan, saat rapat rutin Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Denpasar Timur, Selasa (12/11/2024). Foto: ist
KABID Pembinaan SD Disdikpora Kota Denpasar, I Nyoman Suriawan, saat rapat rutin Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Denpasar Timur, Selasa (12/11/2024). Foto: ist

POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar, meminta sekolah dasar (SD) di Kota Denpasar terus melakukan evaluasi jika ada siswa yang belum bisa membaca. ‘’Apabila ada siswa yang belum lancar membaca mohon kepala sekolah untuk melakukan pendampingan terhadap siswa tersebut,’’ pinta Kabid Pembinaan SD Disdikpora Kota Denpasar, I Nyoman Suriawan.

Kabid Suriawan menyampaikan itu saat rapat rutin Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Denpasar Timur, Selasa (12/11/2024). Menurut Suriawan, siswa yang belum bisa membaca harus dipetakan dan dicarikan solusi seperti memberikan penanganan dengan penambahan jam belajar. ”Tidak semua murid memiliki kemampuan sama,” cetusnya.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, butuh kesabaran dalam mendidik anak yang slow learner dan harus ada perhatian khusus. Jadi dibutuhkan kreativitas guru untuk memberikan treatment kepada anak-anak yang memiliki kemampuan rendah ini. ”Saya rasa pemetaan ini yang perlu. Baru diberikan treatment,” kata Suriawan.

Dia juga ingin satuan pendidikan melakukan program sesuai dengan hasil rapor pendidikan. Jika nilai rapor pendidikan rendah di literasi maka harus ditingkatkan dengan membuat berbagai kegiatan atau gerakan. Misalnya, membaca 15 menit sebelum masuk kelas atau menggalak program kunjungan perpustakaan atau bentuk pojok baca di tiap kelas.

Baca juga :  Ini Tanggapan Istana Terhadap Kritik Kenaikan Iuran PBJS

Pengawas Sekolah Disdikpora Kota Denpasar, I Dewa Putu Bagus Edwin Pradipta, juga mengingatkan, sekolah jangan menyepelekan siswa yang berkebutuhan khusus/inklusi dan segera mengkomunikasikan dengan orang tua. Kepala sekolah juga diminta jangan ragu berdiskusi dengan pengawas terkait siswa yang berkebutuhan khusus.

‘’Apabila siswa sampai kelas 4 belum bisa membaca silakan kepala sekolah melakukan supervisi untuk mengetahui penyebab siswa tidak bisa membaca,’’ pungkasnya. tra

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.