BANGLI – Upacara nangluk merana galibnya dilaksanakan pada sasih kanem yang sering disebut musim pancaroba oleh umat Hindu di Bali. Untuk menetralisir aura negatif sasih kanam, Pemkab Bangli menggelar upacara nangluk merana, Senin (14/12/2020).
Upacara dipusatkan di Catus Pata Bangli itu dihadiri Wakil Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta; Ketua DPRD Bangli, Ketut Suastika, perwakilan PHDI Bangli dan sejumlah pimpinan OPD Pemkab Bangli.
Kabag Kesra Setda Bangli, Jro Penyarikan Widata, mengatakan, musim pancaroba yang merupakan peralihan dari kemarau ke musim hujan umumnya terjadi penyakit dan hal negatif lain. Banyak orang mudah sakit dan emosi dengan keadaan cuaca yang berubah-ubah, karena energi makrokosmos (alam semesta) dan mikrokosmos (manusia) saling memengaruhi.
Karena itu, melalui nangluk merana ini dia berharap Ida Sanghyang Widhi Wasa memberi keselamatan kepada semua mahluk hidup. “Melalui bakti ini kita mendoakan agar alam semesta beserta isinya selalu diberikan perlindungan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa,“ ucapnya.
Dia menambahkan, upacara tersebut menggunakan bakti pebangkit dengan wewalungan ayam mancawarna dan asu bangbungkem. Sedangkan rangkaian upacara diawali dengan penglukatan, mecaru, dan ngayabang bakti. Pada puncak upacara dilaksanakan persembahyangan bersama yang di-puput Ida Pedanda Gede Putra Sidemen Temuku, dari Gria Jaksa, Banjar Pande, Bangli. Upacara itu juga diiringi dengan Tari Rejang dan Pendet. gia