Sebut Survei Ganjar-Mahfud Rendah, Zulkieflimansyah Dituding Ngawur

RUSLAN Turmudzi, Muzihir, dan Zulkieflimansyah. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, MATARAM – Pernyataan mantan Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, bahwa hasil survei Ganjar-Mahfud hanya 9 persen di NTB, memantik reaksi keras Wakil Ketua DPD PDIP NTB, Ruslan Turmudzi. Ketua Fraksi Bintang Perjuangan Nurani Rakyat (FBNR) DPRD NTB itu menilai pernyataan tersebut ngawur dan tidak rasional.

Zulkieflimansyah menyatakan itu pada acara pelantikan DPP Himmah NWDI di Gedung Graha Bhakti Praja, Sabtu (30/12/2023). “Apa yang disampaikan Zulkieflimansyah itu tidak rasional dan ngawur, sehingga patut diragukan karena dasarnya tidak jelas,” tudingnya, Rabu (3/1/2024).

Bacaan Lainnya

Ruslan mengakui saat PDIP mengusung Jokowi pada Pemilu 2014 dan 2019, Jokowi tidak pernah menang di NTB. Sebab, warga NTB tidak menerima Jokowi. Namun, pada Pilpres 2024, Prabowo menggandeng putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai calon wakil presiden. Jadi, Prabowo juga akan bernasib sama seperti Jokowi yang harus kalah di NTB.

Dari pantauannya, dia mengklaim masyarakat NTB paham dengan dinamika politik nasional yang terjadi saat ini terkait Prabowo-Gibran. Masyarakat juga disebut sudah berpikir rasional. “Kalau kita melihat rekam jejak kandidat, lebih mumpuni Ganjar-Mahfud. Bahkan Pak Mahfud ini satu-satunya yang bergelar profesor, sehingga masyarakat NTB tidak buta melihat,” serunya.

Baca juga :  Ratusan Mobil Angkutan di Gianyar Disemprot Disinfektan

Ruslan menuding pernyataan Zulkieflimansyah terkesan tidak menganggap peran Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi sebagai Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud. Padahal TGB yang menjabat Ketua PB NWDI merupakan mantan Gubernur NTB dua periode punya pengaruh besar di NTB.

Sedikit berbeda, Ketua TPD Ganjar-Mahfud, Muzihir, menanggapi santai. Dia menganggap itu hal biasa, apalagi Zulkieflimansyah adalah kader PKS yang mengusung pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Amin. “Boleh-boleh saja, namanya juga menguatkan yang pilihannya. Tapi nyatanya juga pilihan PKS yang disampaikan, hasil surveinya cuma 19 persen,” sindirnya.

Dia mempertanyakan hasil survei yang disampaikan Zulkieflimansyah, apakah benar-benar hasil survei atau hanya komentar belaka tanpa dasar. Pun apakah survei yang benar atau survei abal-abal, apalagi katanya 6.000 responden yang disurvei.

Sebelumnya, Juru Bicara Timnas Amin, Zulkieflimansyah, viral setelah mengungkap hasil survei Pilpres 2024 untuk wilayah NTB. Dia menyebut pasangan Prabowo-Gibran akan menang dengan perolehan suara 53 persen. Berdasarkan video yang beredar, Zul menyebut capres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, mendapat 19 persen; dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md hanya 9 persen.

Zul kemudian menjelaskan kronologi munculnya video di acara Nahdlatul Wathan Diniyyah Islamisyah (NWDI) tersebut. Ia mengaku sengaja mengutip hasil survei untuk memotivasi.

“Di awal sambutan saya sebagai Ketua Dewan Pakar, saya menyampaikan sementara ini di NTB, dari hasil survei, memang pasangan nomor 2 yang unggul. Saya menyampaikan nomor 3 sekian persen, nomor 1 sekian persen dan nomor 2 sekian persen. Dan keunggulan pasangan nomor 2 ini karena dukungan anak muda seusia mahasiswa NWDI yang ada di hadapan saya. Anak-anak muda yang lebih santai dan rileks dalam berpolitik. Dengan ide-ide ringan seperti gemoy dan lain-lain,” paparnya dalam klarifikasi, Rabu (3/1/2024).

Baca juga :  Pemkot Denpasar Lelang 12 Jabatan Eselon II B, Pendaftaran Dimulai 30 November

Dia berpesan kepada mahasiswa NWDI, jika ingin paslon yang mereka dukung adalah Ganjar-Mahfud unggul di NTB, diperlukan upaya dan terobosan lebih kuat. Terutama menjangkau segmen pemilih anak muda dengan cara dan gaya komunikasi yang berbeda. Jadi, jangan terjebak pada isu yang berat dan serius, yang santai dan ringan saja. Politik yang menyenangkan dan jauh dari caci maki dan saling menjatuhkan.

Dia mengklaim ada pihak yang sengaja menjatuhkan dengan memotong video tersebut. “Kalau ada kemudian yang memotong dan memelintir untuk kepentingan politik, ya wajar-wajar saja. Namanya kita sedang kampanye,” tandasnya. rul

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.