Satu Desa di Tejakula Terjadi Transmisi Lokal Corona

Gede Suyasa
Gede Suyasa

BULELENG – Saat ini wilayah Kecamatan Tejakula dikabarkan berstatus daerah transmisi lokal, setelah ditemukan dua warga satu desa di Tejakula positif Covid-19 akibat tertular dari kalangan sendiri. Artinya kini kasus persebaran virus Corona di Buleleng tidak semata-mata karena dibawa dari luar atau imported case.

Dalam rapat evaluasi penanganan Covid-19 bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Buleleng dan beberapa pimpinan SKPD terkait di Buleleng, juga dibahas dua warga yang positif Covid-19 itu. Kabar diterima, penduduk desa setempat akan dites cepat (rapid test), terutama warga yang tinggal dekat dengan rumah yang positif Covid-19.

Bacaan Lainnya

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa, Selasa (28/4/2020) tidak menampik rencana Satgas akan melakukan tes cepat warga desa setempat. Suyasa mendaku sudah menurunkan tim dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Buleleng untuk melakukan pelacakan warga setempat yang pernah kontak langsung dengan dua warga yang positif. Bupati Buleleng, sebut Suyasa, juga memerintah seluruh pedagang di pasar desa tersebut untuk dites cepat. “Kalau protap, kami lakukan tracing (pelacakan) kembali ke warga untuk dapat memastikan dengan siapa saja terkonfirmasi melakukan kontak. Kalau memang seluruh warga pasar harus rapid test, kami akan lakukan itu,” tegasnya.

Baca juga :  Tingkatkan Predikat KLA, Gianyar Dievaluasi Kementerian PPPA

Sampai saat ini Buleleng sudah melakukan tes cepat sebanyak 2.675 orang. Jumlah tersebut terdiri dari para PMI sebanyak 1.186 orang dan di luar PMI sebanyak 1.489 orang. Kata Suyasa, sudah ada PMI mau melapor dan dilakukan tes cepat. “Saya harap para PMI yang sudah mau rapid test ini bisa menginformasikan ke PMI lainnya,” ajaknya.

Para pelaku perjalanan daerah terjangkit atau para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang selesai masa pantaunya, imbuh Suyasa, diminta melapor ke Dinkes Buleleng karena Dinkes sudah mempunyai alat tes cepat yang cukup untuk para PMI.  Jika ada PMI yang belum menjalani tes cepat, disilakan melapor ke puskesmas terdekat. Kalau ada kekurangan stok alat tes cepat di puskesmas, PMI bisa langsung melapor ke Dinkes.

Ya, tidak mungkin semuanya yang 14 hari semuanya selesai. Jika semuanya datang dengan daftar yang jelas, mungkin bisa diskemakan kebutuhan rapid test per harinya,” pungkas Suyasa.

Sementara perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng, saat ini terdapat Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Buleleng secara kumulatif berjumlah 18 orang, dengan rincian PDP negatif ada 6 orang, pasien positif yang dirawat ada 4 orang dan dinyatakan sembuh 8 orang. Pasien terkonfirmasi positif dirawat diluar Buleleng berjumlah 8 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) sudah tidak ada. Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) secara kumulatif berjumlah 89 orang, terdiri dari ODP masih dipantau 4 orang, ODP yang selesai masa pantau ada 85 orang. Saat ini Pemkab Buleleng menyiapkan 11 hotel dengan 328 kamar yang tersebar di seluruh kecamatan sebagai tempat transit, dan selanjutnya didistribusikan ke satgas desa masing-masing PMI. 018

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.