Sanggar Alit Sundari Kocok Perut Penonton di PKB

PENAMPILAN Sanggar Alit Sundari Duta Kabupaten Gianyar, yang tampil pada Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVI. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, GIANYAR – Penjabat Bupati Gianyar, Dewa Tagel Wirasa, dan jajaran menikmati penampilan Sanggar Alit Sundari, Duta Kabupaten Gianyar yang tampil pada Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVI, di panggung terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Provinsi Bali, Rabu (26/6/2024) malam.

Sebagai salah satu kesenian yang digandrungi masyarakat, gong kebyar selalu bisa memikat hati semua kalangan masyarakat. Kepiawaian anak-anak dan tingkah lucu mereka menyulut gelak tawa penonton. Sanggar Alit Sundari membawakan tiga garapan yaitu tabuh kreasi “Raga Cara”, Tari Kelinci dan Dolanan “Pilah-Pilih”.

Bacaan Lainnya

Penampilan Gong Kebyar Anak-anak Sanggar Alit Sundari diawali dengan membawakan garapan Tabuh Raga Cara sebagai simbol perjalanan pencarian diri yang mendalam, sekaligus penghormatan kepada mendiang I Made Subandi.

Dilanjutkan dengan Tari Kelinci yang merupakan garapan karya almarhum Nyoman Cerita, yang diciptakan tahun 1987. Tarian ini menceritakan tentang sekelompok kawanan kelinci yang sedang mencari makan dan bermain di sebuah taman. Tarian dibawakan tujuh penari dengan gerakan lincah, energik serta mengandung unsur estetik.

Sebagai penampilan penutup, Sanggar Alit Sundari Batuyang menampilkan Tari Dolanan Pilah-Pilih yang menceritakan perkembangan teknologi digital bagai pisau bermata dua.

Baca juga :  Pasangan Sedana Arta-Wayan Diar Diusung 8 Partai

Di satu sisi bisa berdampak baik, di sisi lain bisa berdampak buruk. Jadi, kita harus pintar memilah dan memilih tontonan yang baik untuk anak. Sebab, di era teknologi digital sekarang, semua serbamudah diakses anak-anak.

Jika kemudian anak-anak tanpa pengawasan orangtua, akan berdampak kepada karakter anak itu sendiri. Mereka meniru apa yang ditonton dan lebih cenderung bergaya dewasa dan modern. Misalnya seperti cara berpakaian, cara bicara, berperilaku dan bahkan permainan yang kemudian tidak mencerminkan lagi kekanak-kanakan. adi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.