RSJ Bali Langsungkan Ruwatan Sapuh Leger-Dasa Mala

PELAKSANAAN ruwatan sapuh leger yang diselenggarakan RSJ Provinsi Bali di Bangli, Jumat (21/6/2024). Foto: ist

POSMERDEKA.COM, BANGLI – Guna menghapus kesan negatif rumah sakit jiwa, dan untuk kali pertama bertepatan dengan bulan purnama, Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Bali di Bangli melaksanakan upacara ruwatan sapuh leger bagi kelahiran Wuku Wayang, Jumat (21/6/2024). Ruwatan sapuh leger rencananya akan rutin dilaksanakan. Demikian disampaikan Direktur RSJ Provinsi Bali, dr. Ni Nyoman Murdani, M.A.P.

Lebih lanjut Murdani mengatakan, sebagai institusi layanan, RSJ satu-satunya yang baru melaksanakan ruwatan sapuh leger dan dasa mala. Pelaksanaan upacara ini bagian dari program atau layanan kesehatan tradisional (yankestrad) RSJ Provinsi Bali, diambilnya ketika Wuku Wayang dan kebetulan bertepatan dengan purnama. “Upacara yang kami laksanakan guna meringankan beban masyarakat agar bisa mengikuti upacara tersebut,” jelasnya.

Bacaan Lainnya

Ruwatan sapuh leger dan dasa mala ini diikuti masyarakat umum, pegawai dan juga pasien. Hanya, pelaksanaan antara masyarakat umum dan pasien dilakukan terpisah. Masyarakat umum yang ikut ada belasan orang, dan pasien 10 orang. “Setelah upacara yang diikuti masyarakat umum, dilanjutkan bagi pasien kami. Pasien yang ikut adalah yang kondisinya sudah stabil,” terangnya.

Setiap peserta sapuh leger dikenai biaya Rp300 ribu, dan ruwatan dasa mala senilai Rp100 ribu. Upacara di-puput Jro Mangku Dalang Gunarsa. Murdani memastikan pelaksanaan upacara sejenis akan berlanjut, sehingga lebih banyak masyarakat dapat terlayani.

Baca juga :  Operasi Patuh Agung 2023, Polres Gianyar Imbau Pengendara Tertib Berlalu Lintas

“Peserta yang ikut tidak hanya warga Bangli, ada dari Gianyar, bahkan Buleleng. Masyarakat yang ikut kali ini dapat menyebarluaskan informasi bahwa kami melaksanakan upacara ruwatan ini,” pesannya.

Lebih jauh diutarakan, yankestrad di RSJ sudah berjalan dengan layanan berbagai macam seperti terapi, melukat, yoga dan lainya. “Kita menghormati kearifan lokal di Bali. Melakukan pengobatan spiritual mengacu usada Bali. Kami berkomitmen memenuhi kebutuhan pasien, baik itu secara ilmiah atau medis maupun secara spiritual,” pungkasnya. gia

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.