POSMERDEKA.COM, GIANYAR – Lomba burung bertajuk Maharani Cup I diserbu para pecinta kicau mania untuk mempertunjukkan kebolehan burung peliharaannya. Setidaknya kurang lebih 500 burung dari berbagai daerah di Bali ikut adu vokal di Puspem Payangan, Kecamatan Payangan, Gianyar, Minggu (21/5/2023).
Menggandeng Tim Lagas Bird Community dan tim juri P2BI dari Bali, Maharani Cup I memperlombakan burung di 26 kelas dengan jenis burung seperti Murai Batu, Anis Merah, Love Bird, Cucak Ijo, Cendet, Kacer, Hwamei, dan SRDC. Turut hadir Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Gianyar, I Ketut Mudana; didampingi Camat Payangan mendukung dan mendorong pecinta burung untuk tetap melestarikan burung.
Mewakili Bupati Gianyar, I Ketut Mudana menyampaikan, kegiatan positif seperti ini harus rutin diselenggarakan, karena mampu melestarikan berbagai jenis burung. Peserta yang mengikuti lomba diminta harus tetap mengutamakan sportivitas dan rasa kekeluargaan. Juri yang berkontribusi setiap lomba burung diyakini berpengalaman dan terlatih untuk memberi nilainya.
“Tadi saya sudah konfirmasi ke pihak panitia, katanya ini burung semua hasil penangkaran. Jadi, ini merupakan satu upaya yang baik untuk menjaga kelestarian burung. Dengan banyaknya penghobi seperti ini, harapan saya makin banyak orang peduli dengan kelestarian lingkungan,” pujinya
Ketua Pelaksana Lomba Agus Wahyudi, menuturkan, di samping sebagai bentuk pelestarian, lomba burung juga dapat memutar perekonomian. “Orang buat sangkar laku, jual pakan burung laku, dan yang jualan di sekitar gantangan juga dapat percikan,” ungkapnya.
Lomba ini, jelasnya, merupakan ajang bertukar pikiran dengan sesama penghobi terkait cara merawat dan menangkar burung yang baik. Untuk kriteria penilaian, Agus Wahyudi didamping Komang Subrata menambahkan, burung yang bisa berkicau dengan lantang dan bervariasi yang akan memenangkan kompetisi.
Maharani Cup, sambungnya, merupakan gagasan Putu Diah Pradnya Maharani, Putri Remaja Indonesia Intelegensia 2019, yang juga putri Bupati Gianyar I Made Mahayastra. Lomba burung ini diklaim sebagai bentuk kecintaannya terhadap lingkungan, selain memotivasi generasi muda ikut melestarikan dan menjaga lingkungan.
Di area gantangan, tak hanya burung yang bernyanyi sambil menari, para penghobi juga bersiul dan menggerakkan tangan sebagai tanda kepada burungnya agar terus bernyanyi. adi