TABANAN – Kemunculan ratusan ekor cacing tanah di Banjar/Desa Tua, Kecamatan Marga, mengundang misteri. Ada yang meyakini fenomena itu terkait dengan sesuatu yang tak lazim, tapi ada juga yang menganggap hal itu sebagai fenomena alam biasa.
Peristiwa yang baru pertama terjadi itu ada di rumah I Wayan Suana. Saat dikunjungi, yang punya rumah sedang tak ada. Namun, menurut warga setempat, fenomena kemunculan ratusan ekor cacing tanah di rumah itu diketahui sekitar pukul 07.00. Hal itu dibenarkan Kepala Kewilayahan Banjar Tua, I Wayan Panceritayasa (39). Menurutnya, secara logika cacing-cacing itu muncul karena perubahan suhu udara di dalam tanah, sehingga cacing-cacing itu keluar.
Bisa juga, sambungnya, dimungkinkan karena sebelumnya ada kegiatan penyemprotan disinfektan, atau perubahan suhu udara di dalam tanah, sehingga cacing-cacing itu keluar dari dalam tanah. Kalau di Banjar Tua, jelasnya, baru pertama kali terjadi, dan hanya di salah satu rumah warga. Peristiwa serupa baru-baru ini juga terjadi di Solo, Jawa Tengah. “Kalau saya pribadi, ini fenomena biasa saja. Yang luar biasa karena jumlahnya lumayan banyak, ratusan, tapi tidak sampai seribu ekor,” ujar Panceritayasa. Entah bagaimana cara dia menghitung cacing itu tidak sampai seribu ekor.
Sementara perbincangan di antara warga ada yang meyakini peristiwa tersebut ada kaitannya dengan Sasih Kedasa. Pada Sasih Kedasa, menurut warga, biasanya terjadi perubahan suhu atau timbulnya suatu penyakit. Peristiwa kemunculan cacing-cacing itu pun kian menyebar, dan makin viral karena anak dari I Wayan Suana mengunggah beberapa foto tentang hal itu di medsos. “Mudah-mudahan kita semua diberikan kerahayuan,” ujar salah seorang warga. gap