MANGUPURA – Pemerintah Kabupaten Badung di bawah kepemimpinan Bupati I Nyoman Giri Prasta pernah membagikan laptop gratis kepada siswa SD dan SMP negeri. Sayangnya, komputer jinjing itu dilaporkan banyak yang hilang tanpa pertanggungjawaban jelas.
Atas kondisi itu, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Badung pun tidak bisa berbuat banyak dan hanya mengimbau agar keamanan diperketat. ‘’Pengelolaan laptop perlu dilakukan dengan ketat. Jangan sampai sekolah tidak punya data terkait laptop itu,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdikpora Badung, Made Mandi, saat dikonfirmasi Rabu (9/6/2021).
Berikutnya, terkait banyaknya laporan hilangnya laptop itu, Mandi menyarankan untuk mengkonfirmasi Kabid yang membidangi.
Kabid Gedung dan Sarana Disdikpora Kabupaten Badung, Putu Roby Widya Harsana, mengakui puluhan laptop dilaporkan hilang. ‘’Untuk laptop yang hilang sudah dilaporkan kepada aparat terkait oleh pihak sekolah,’’ sebutnya.
Selanjutnya, sesuai catatan Disdikpora ada sebanyak 71 laptop yang dilaporkan hilang dari 27. 213 laptop yang diberikan ke sekolah. ‘’Kalau dirinci untuk laptop SD kelas 5 hilang 33 unit dari 21 sekolah. Begitu juga laptop untuk SD kelas 6 hilang 36 unit dari 26 sekolah, dan 2 unit laptop hilang dari 2 sekolah,” jelasnya.
Pihaknya mengakui laptop paling banyak diberikan pada sekolah Dasar yakni mencapai 17.936 untuk 249 sekolah yang ada di Badung. Sementara untuk SMP diberikan 9.277 laptop untuk 28 sekolah yang ada. ‘’Paling banyak laporan yang hilang juga di SD. Karena SD banyak dan lokasinya ada di setiap desa-desa,’’ ungkapnya.
Disinggung mengenai tindak lanjut terkait kasus kehilangan laptop tersebut, pihaknya mengaku terus berkoordinasi dengan kepala sekolah. Bahkan laptop saat ini beberapa akan ditarik dan diberikan kepada sekolah yang kekurangan laptop.
‘’Jadi pembagian laptop kan bergantung jumlah siswa. Supaya tidak menumpuk di satu sekolah, kita tarik untuk diberikan pada sekolah yang kekurangan laptop,’’ bebernya.
Kehilangan laptop yang terjadi selama ini merupakan musibah. Bahkan pihaknya mengaku tidak bisa menyalahkan sekolah maupun siswa. Yang jelas, kata Roby, jika ada kehilangan pihaknya menyerahkan semuanya pada aparat kepolisian.
“Jadi yang saya tahu setiap kehilangan sudah dilaporkan. Polisi juga sudah melakukan penyelidikan, termasuk memintai keterangan guru dan lainnya. Kita berikanlah aparat kepolisian menangani,’’ ujarnya. nas