POSMERDEKA.COM, MEDAN – Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut resmi ditutup di Stadion Utama Sumatera Utara (Sumut), Deli Serdang, Jumat (20/9/2024) malam. Selanjutnya, pesta olahraga terbesar di Indonesia ini akan digelar di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Sampai jumpa di ”PON Nusa Tenggara” 2028.
Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Safrizal ZA dan Ketua Komite Olahraga Nasional (KONI) Aceh kemudian menyerahkan bendera PON kepada Ketua KONI Pusat Marciano Norman yang kemudian diserahkan kepada Penjabat (Pj) Gubernur NTB Hasan Hassanudin yang didampingi oleh Ketum KONI NTB.
Sedangkan Penjabat (Pj) Gubernur Sumut Agus Fatoni yang didampingi Ketua KONI Sumut menyerahkan bendera PON kepada Ketum KONI Pusat Marciano yang kemudian dilanjutkan kepada Penjabat Gubernur NTT Andriko Noto Susanto yang didampingi Ketua KONI NTT.
NTB dan NTT sama-sama mengibarkan bendera PON, tanda keduanya siap menggelar pesta olahraga tersebut. Acara kemudian dilanjutkan dengan pertunjukan spektakuler dari seniman tari dari berbagai penjuru nusantara dari Sumut, Jakarta, NTB, NTT, bersama dengan penampilan Tri Vanita yang memadukan seni tradisional dengan sentuhan modern dalam nyanyian lagu Ikan Nae Di Pante.
Sebelumnya, Ketua KONI Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Mori Hanafi menyampaikan bahwa Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII pada 2028 yang digelar di NTB dan Nusa Tenggara Timur (NTT) diberi nama “PON Nusa Tenggara”.
“Kami (NTB) sama NTT ini benar-benar menyatu, enggak terpisahkan. Insya Allah, PON kami nanti namanya PON Nusa Tenggara. Jadi, enggak ada NTT-nya, enggak ada NTB-nya,” kata Mori dalam konferensi pers di Medan, Sumatera Utara, Selasa (17/9/2024). Pemberinaan nama itu, kata dia melanjutkan, menunjukkan nilai-nilai luhur olahraga, yakni nilai persahabatan dan pemersatu bangsa.
Lebih lanjut, ia mengatakan sebagai tuan rumah PON XXII, NTB dan NTT telah menentukan sejumlah hal, seperti cabang olahraga yang dipertandingkan, bahkan lokasi pembukaan dan penutupan PON. Meskipun begitu, ia belum mengungkapkan lokasi yang dimaksud.
“Kami jauh lebih progresif, misalnya dalam hal penentuan cabor yang dipertandingkan. Kami bisa selesaikan dalam tiga jam. Kami juga sudah menetapkan di mana pembukaan, di mana penutupan,” kata dia.
Hal itu, menurut Mori, merupakan wujud tekad NTB dan NTT untuk menghadirkan penyelenggaraan PON XXII yang lebih baik dari pada PON XXI yang saat ini diselenggarakan di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut).
Ia menyampaikan bahwa sejumlah kekurangan dalam PON tahun ini, seperti ketidaksiapan venue merupakan salah satu hal yang tidak akan terjadi dalam PON berikutnya.
“Insya Allah kami akan lebih siap dibandingkan, mohon maaf, teman-teman di Sumut dan di Aceh. Kami tentunya sudah memotret beberapa hal krusial, khususnya ketidaksiapan venue,” ujar Mori, seperti dilansir posmerdeka.com dari antaranews.com.
Meskipun begitu, Mori tetap memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya untuk penyelenggaraan PON XXI Aceh dan Sumut. Ia menekankan pada dasarnya penyelenggaraan PON memang merupakan hal yang sulit.
“Kami sadar betul bahwa pelaksanaan PON ini tidak gampang, multikompleks. Oleh karena itu, kami pun bertekad, betul-betul, insya Allah setelah satu bulan pelaksanaan PON Aceh-Sumut, kami sudah benar-benar akan bersiap dan berbenah diri,” pungkas Mori. yes
Jawa Barat menjadi juara umum PON 2024 setelah mengoleksi 195 emas, 163 perak, dan 182 perunggu. Tuan rumah Sumut berada di posisi keempat dengan 79 emas, 59 perak, dan 116 perunggu, sedangkan Aceh di posisi keenam dengan 65 emas, 48 perak, dan 79 perunggu.
PON 2024 yang pertama kali diselenggarakan di dua provinsi ini menjadi edisi terbesar dalam sejarah karena melibatkan hampir 13.000 atlet dan 6.000 lebih ofisial. yes