DENPASAR – Penggelontoran Bantuan Sosial Tunai-Sumbangan Pembinaan Pendidikan (BST-SPP) untuk SMA/K swasta se-Bali tak sepenuhnya memberi solusi persoalan pendidikan selama pandemi. Syarat yang terlampau ketat, dipandang tak menyentuh semua orang tua siswa terdampak Covid-19.
“Karena serangkaian syaratnya yang ditetapkan, BST tidak banyak membantu sesuai harapan awal. Padahal, wacana yang sebelumnya dilayangkan gubernur terlampau dipahami bahwa biaya sekolah swasta akan ditanggung pemerintah, sehingga banyak orang tua yang tidak dapat BST tidak membayar iuran,” kata pengamat pendidikan yang juga Ketua YPLP Kabupaten PGRI Badung, Dr. Drs. I Made Gde Putra Wijaya, S.H., M.Si., di Denpasar, Rabu (27/5/2020).
Diterangkan, dalam situasi pandemi saat ini, BST seharusnya dapat menyentuh seluruh siswa swasta, namun nyatanya setiap sekolah hanya diberikan jatah 20 persen dari jumlah siswa. Jumlah itu pun akan menyusut seiring dengan persyaratan yang ditetapkan pemerintah.
“Hasil akhirnya sangat kecil dari yang diharapkan, padahal Covid-19 berdampak kepada seluruh orang tua siswa. Mirisnya lagi, karena masyarakat memahami SPP telah ditanggung provinsi, orang tua siswa yang mendapat bantuan-bantuan sosial lain tidak membayarkan iurannya ke sekolah, namun mengalihkannya ke hal lain. Sementara, bantuan sosial yang diterima keluarga bersangkutan menjadi indikator penggugur penerimaan BST,” jelasnya.
Dengan kondisi sedemikian rupa, pihaknya tetap berharap pemerintah dapat mencarikan solusi lain, misalnya dengan merealisasikan dana BOS pendamping untuk digelontor ke sekolah-sekolah swasta. Selain itu, jika memungkinkan pihaknya berharap persyaratan penerima BST dapat ditinjau kembali. Jika memungkinkan hendaknya dilonggarkan.
“Mungkin ada yang dikecualikan dari syarat-syarat itu, sebab semua elemen masyarakat juga terdampak (Covid-19). Bukan hanya pegawai yang kena PHK dari kantornya. Bagaimana dengan orang tua yang berprofesi sebagai petani atau wiraswasta, yang tak menerima bantuan sosial? Mereka, meski tak kena PHK justru sangat terdampak Covid-19,” tandas Putra Wijaya. 015