Permainan Tradisional Upaya Alihkan Ketergantungan Gawai

SISWA SD Negeri 2 Penatih bergembira memainkan permainan tradisional, Kamis (25/7/2024). Foto: tra
SISWA SD Negeri 2 Penatih bergembira memainkan permainan tradisional, Kamis (25/7/2024). Foto: tra

POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Pengurus Persatuan Olahraga Tradisional Indonesia (Portina) Bali secara intens mensosialisasikan permainan tradisional guna mengurangi ketergantungan siswa akan gawai. Sejumlah permainan tradisional diperkenalkan pada siswa di antaranya egrang, egrang batok, terompah panjang, lari balok, ketapel, hadang dan lainnya.

‘’Hari ini kami datang ke SD Negeri 2 Penatih untuk mensosialisasikan kepada anak-anak bahwa permainan tradisional ternyata asyik dan lebih sehat bagi tubuh dari pada bermain gawai dan game online,’’ ujar Dr. Ida Ayu Ketut Karyani, Kamis (25/7/2024)

Bacaan Lainnya

Karyani mengutarakan, tujuan sosialisasi ini ingin menyebarkan dan mensosialisasikan kepada siswa bahwa kita bisa hidup dan tertawa bahagia tanpa gawai atau game online. Ia berharap, para siswa ikut melestarikan dan mengembangkan olahraga tradisional yang merupakan aset budaya bangsa agar tidak punah ditelan zaman, serta dapat disejajarkan dengan olahraga lainnya.

‘’Hal ini sejalan dengan misi Pemerintah Provinsi Bali dalam mengembangkan sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi yaitu berkualitas, berintegritas, bermutu, profesional dan bermoral serta memiliki jatidiri yang kokoh yang dikembangkan berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal krama Bali,’’ ujarnya.

Menurut Ida Ayu Ketut Karyani, selain mensosialisasikan asiknya permainan tradisional, ia beserta tim juga mengedukasi siswa untuk tidak merundung sesama teman, dan mencintai lingkungan. ‘’Kami yang peduli pendidikan dan sosial merasa bangga atas respon positif dari siswa dan juga pihak sekolah, dan merasa memiliki tanggung jawab untuk ikut mengedukasi adik-adik yang ada di bangku sekolah dasar,’’ ujarnya.

Baca juga :  Mantan Kadis Perpustakaan-Kearsipan Gianyar Pilih jadi Petani

Respon positif juga disampaikan oleh Kepala SD Negeri 2 Penatih, NI Wayan Sri Sukanadi. Menurutnya, perkembangan zaman yang semakin modern mengharuskan siswa melek teknologi namun terkadang mereka berlebihan dalam memanfaatkan teknologi, dan melupakan kearifan lokal salah satunya permainan tradisional.

‘’Banyak yang tidak tahu bermain bakiak atau permainan tradisional lainnya, sehingga dengan adanya sosialisasi tersebut kita bisa memperkenalkan kembali permainan tradisional ini,’’ ujarnya menandaskan. tra

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.