Inovasi Pamsiber Plus, Penanganan Sampah Berbasis Sumber

SEKRETARIS DPMD Karangasem sekaligus sebagai inovator Pamsiber, I Nyoman Alex Mertha Edi. Foto: ist
SEKRETARIS DPMD Karangasem sekaligus sebagai inovator Pamsiber, I Nyoman Alex Mertha Edi. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, KARANGASEM – Permasalahan sampah hingga saat ini masih menjadi isu strategis yang harus mendapat penanganan dan pengelolaan, sehingga tidak menjadi malapetaka bagi lingkungan. Hal itu mendorong Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Karangasem merancang inovasi permodelan Pemberdayaan Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber (Pamsiber). Inovasi yang dirancang sejak 2022 ini berhasil memperoleh Predikat Sangat Inovatif dalam ajang lomba Citta Pangrita Prakerthi Nugraha.

Sekretaris DPMD Karangasem sekaligus sebagai inovator Pamsiber, I Nyoman Alex Mertha Edi, Kamis (25/7/2024) berujar, inovasi Pamsiber di lingkup perkantoran di Karangasem ini diharap dapat diadopsi pemerintahan desa dan kelurahan. Muaranya dalam upaya menjaga kebersihan, pelestarian lingkungan dan mendukung percepatan pencapaian Suistainable Development Goals (SDGs) Desa, di komponen desa peduli lingkungan melalui pemberdayaan masyarakat.

Bacaan Lainnya

“Tahun 2023, DPMD Karangasem kembali mengikuti lomba dengan mengembangkan inovasi sebelumnya, sehingga menjadi Pamsiber Plus dan memperoleh Predikat Sangat Inovatif. Tahun 2024 ini inovasi Pamsiber Plus diajukan dalam penilaian di tingkat pusat, mendukug Indeks Inovasi Daerah Kabupaten Karangasem,” ujarnya.

Pamsiber Plus, sambungnya, lahir setelah melihat adanya pemisah dan permasalahan serius dalam tata kelola sampah di lingkup perkantoran DPMD Karangasem. Kemudian dibuat inovasi pemodelan pemberdayaan dalam upaya mengurangi pembuangan sampah, dan mengelolanya agar memiliki nilai ekonomis. 

Baca juga :  Grup D Loloskan Tiga Tim ke Fase Gugur

Produk yang dihasilkan dari inovasi ini di antaranya terbentuk Tempat Pengelolaan Sampah reuse, reduce dan recycle atau TPS 3R Trinadi. TPS ini sebagai tempat melakukan pemilahan sampah organik, anorganik dan B3 yang dihasilkan Sekretariat dan masing-masing bidang di DPMD Karangasem. Juga pembuatan eco enzyme dan eco brick.

“Selain itu terbentuk komposter sarinadi, dengan kegiatan mencacah sampah organik hijau berupa daun sereh, daun mangga, dan daun kamboja yang ada di sekitar kantor sebelum dimasukkan ke dalam tong komposter,” urainya.

Setelahnya, lanjut dia, dimasukkan serta diberi cairan dekomposisi berupa air, molase dan EM4 untuk mempercepat proses pembusukan sampah. Setelah tiga bulan, komposter mampu menghasilkan kompos padat dan kompos cair, yang selanjutnya dijual kepada pegawai di lingkup DPMD Karangasem. Pula digunakan sebagai pupuk tanaman di lingkungan taman kantor, serta lubang sampah saribumi yang memiliki bentuk seperti sumur dengan kedalaman satu meter. Ini digunakan untuk tempat pengomposan sampah daun kering.

“Terbentuk juga Bank Sampah Amertanadi yang memiliki tempat sampel aneka sampah anorganik, seperti plastik, botol kaca, kertas, dan kardus yang dilengkapi label harga per botol per kilogram,” terangnya.

Dia menguraikan, pendukung Inovasi Pamsiber Plus ini adalah DLH Karangasem, Tenaga Pendamping Profesional Kabupaten Karangasem, TP PKK Karangasem, Forum Perbekel, Forum BUMDes, camat, lurah dan pihak ketiga Bank Sampah Pertiwiku. Inovasi ini disebut beberapa kali menjadi Lokasi studi tiru dari sejumlah daerah untuk replikasi inovasi.

Baca juga :  Gladi Bersih Persiapan Pelantikan Pengprov TI Bali

“Kami berharap Pamsiber Plus bisa menjadi solusi dalam penanganan sampah, yang hingga saat ini masyarakat masih membuang sampahnya ke TPA,” pungkasnya. nad

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.