Perayaan Maulid Nabi Muhammad Jangan Jadi Ajang Kampanye

KETUA Bawaslu NTB, Itratip. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, MATARAM – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang kini dirayakan secara besar-besaran oleh masyarakat Pulau Lombok yang beragama Islam, diharap tidak dijadikan kampanye terselubung oleh pasangan calon kepala daerah di Pilkada 2024. Perayaan maulid Nabi yang berlangsung meriah di masjid, tidak etis dijadikan medium kampanye.

“Kami melarang pasangan calon Gubernur NTB hingga calon bupati dan calon wali kota untuk menjadikan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di tempat ibadah sebagai ajang kampanye,” seru Ketua Bawaslu NTB, Itratip, Kamis (3/10/2024).

Bacaan Lainnya

Menurut dia, peringatan Maulid Nabi Muhamad SAW yang dirayakan setiap tahun di berbagai perkampungan di Pulau Lombok, merupakan ajang untuk mempererat tali silaturahmi antarmasyarakat dari berbagai kalangan. Bawaslu perlu memberi peringatan terkait empat unsur aktivitas pasangan cagub-cawagub yang masuk kategori melanggar larangan kampanye di tempat ibadah.

Itratip menjelaskan empat hal itu, yakni memperkenalkan diri sebagai pasangan calon kepala daerah. Kedua, memperkenalkan nomor urut pasangan calon kepala daerah. Selanjutnya ketiga, menyampaikan visi, misi dan program kerja sebagai calon kepala daerah. “Dan keempat, mengajak masyarakat untuk mencoblos pasangan kepala daerah di Pilkada Serentak 2024,” tegasnya.

Baca juga :  Program TJSL Beri Manfaat ke Masyarakat, PLN Boyong 39 Penghargaan TOP CSR Awards 2023

Dia membeberkan tidak mempersoalkan para calon kepala daerah hadir di Pilkada kali ini dalam kegiatan Maulid Nabi Muhamad SAW. Namun, dia memperingatkan agar jangan melakukan empat hal yang menjadi larangan tersebut.

“Banyak pertanyaan bolehkah paslon menghadiri undangan maulidan di masjid? Kami jawab boleh, asalkan hindari empat larangan itu,” ujar Itratip seraya mengajak para calon kepala daerah di NTB untuk mematuhi aturan terkait larangan kampanye di tempat ibadah saat masa tahapan kampanye saat ini.

“Kalau datang untuk menghadiri silaturahmi Maulid Nabi Muhamad SAW, silakan. Tapi jangan pernah sekalipun melakukan aktivitas kampanye. Jajaran sudah kami minta turun melakukan aktivitas pengawasan dan pemantauan di semua masjid di NTB,” paparnya memungkasi. rul

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.