BANGLI – Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Kabupaten Bangli, hingga saat ini masih belum berani menyampaikan penyebab kematian dari puluhan babi yang mati di Desa Dausa, Kecamatan Kintamani. DPKP setempat masih menunggu hasil lab dari BPVet Denpasar.
“Kita masih menunggu hasil lab tersebut untuk mengetahui penyebab kematian babi di Dausa, apakah karena ASF atau wabah lainnya,’’ jelas Kadis PKP Bangli, I Wayan Sarma, Kamis (27/2/2020).
Sarma mengatakan, masyarakat di Dausa memang mengharapkan agar hasil lab tersebut secepatnya keluar, karena mereka selama ini was-was dan penasaran terkait kematian ternak babi disana. Namun sejauh ini, dirinya belum mengetahui secara pasti berapa hari akan keluar hasil labnya.
Sementara untuk kematian sapi yang terjadi di Desa Ulian, Kintamani, hasil labnya keluar sekitar dua minggu. Sementara untuk sampel kasus gigitan anjing dibutuhkan waktu 5-7 hari. ‘’Kita belum tahu berapa hari akan keluar. Namun yang jelas kita telah minta untuk dipercepat, karena masyarakat juga menuntut kepastian,’’ ujarnya. 028