Pengembangan PLTP Ulumbu 5-6 Poco Leok, Uskup Ruteng Sebut Geothermal sebagai Kekayaan yang Mesti Dimanfaatkan

USKUP Ruteng Mgr. Siprianus Hormat, Pr, saat bersama jajaran keuskupan dan warga di Istana Keuskupan Ruteng. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, MATARAM – Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat, Pr, menggaungkan geothermal sebagai kekayaan energi yang mesti dimanfaatkan apabila memberikan dampak postifif bagi masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Uskup Siprianus Hormat sehubungan dengan adanya pergolakan yang terjadi di masyarakat terkait pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu unit 5-6 di Poco Leok, Satar Mese, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Bacaan Lainnya

Uskup Siprianus Hormat mengungkapkan bahwa pihak gereja tidak menampik suatu pembangunan berkelanjutan. Hanya saja, kelangsungan hidup masyarakat sekitar harus menjadi perhatian pemerintah.

‘’Kalau memang geothermal merupakan kekayaan, ayo dimanfaatkan, asalkan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Masyarakat harus menjadi bagian yang diperhatikan,’’ kata Uskup Siprianus Hormat di halaman istana Keuskupan Ruteng, Jumat (2/2/2024).

Kesejahteraan masyarakat juga menjadi perjuangan Keuskupan Ruteng saat berbicara tentang rencana proyek geothermal Wae Sano yang dilangsungkan dalam forum dialog kondusif. ‘’Pemerintah memikirkan banyak hal. Di situ kita bargaining. Jadi dalam prosesnya itu kita berdinamika, jangan langsung hitam putih,’’ tegas Uskup Siprianus Hormat.

Uskup Siprianus Hormat juga mengatakan bahwa fokus pastoral gereja Katolik Keuskupan Ruteng tahun 2024 adalah ekologi integral yang merupakan perwujudan iman yang berkaitan dengan pembagian yang adil dari sumber daya alam yang ada di muka bumi.

Baca juga :  Budidaya Kerapu, Kepiting, dan Udang Diharap Terwujud di Ceningan

Ekologi integral harus dinyatakan dengan baik dalam berbagai macam pernyataan kehidupan masyarakat. ‘’Oleh sebab itu, saya mengajak kita semua dalam tahun ini menggalakkan aksi-aksi perawatan dan pelestarian alam ciptaan sekaligus diakonia terhadap orang-orang rentan di sekitar kita,’’ ujarnya.

Uskup Siprianus Hormat sudah menggarisbawahi pastoral ekologi integral dalam penutupan sidang pastoral postnatal 2024 pada pertengahan Januari lalu. Kegiatan ekologis, kata Uskup Sipri kala itu, harus menjadi bagian utuh dari iman, bukan sekadar aksi sosial ekologis belaka.

Terkait pernyataan Uskup Siprianus Hormat, General Manager (GM) PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra), mengatakan bahwa proyek pengembangan PLTP Ulumbu unit 5-6 di Poco Leok telah melalui tahap riset mendalam guna memetakan dampaknya bagi masyarakat sekitar.

‘’Komitmen PT PLN (Persero) terhadap pengembangan EBT merupakan wujud transformasi PT PLN (Persero) sesuai pilar ‘Green’, yakni menghadirkan energi yang ramah lingkungan dengan memerhatikan sustainable development untuk masyarakat dan lingkungan yang berada pada ring-1 pembangunan,’’ kata GM Abdul Nahwan dalam siaran tertulisnya diterima di Mataram, NTB, Minggu (4/2/2024).

Di samping itu, dalam menjalankan proses pembangunan infrastruktur kelistrikan, PT PLN (Persero) juga selalu berpatokan pada asas-asas ekologi integral dengan memerhatikan kesejahteraan masyarakat, pembangunan yang berkeadilan. Serta, pembangunan yang berdasarkan keutuhan ciptaan dengan memerhatikan integral ekologi.

Ketiga hal ini sejalan dengan Asas Pembangunan Panas Bumi dan Misi PT PLN (Persero). ‘’Pihak PT PLN (Persero) tetap berkomitmen untuk menggunakan standar ketat guna meminimalisasi risiko dampak yang terjadi terkait pengembangan PLTP Ulumbu,’’ tandas GM Abdul Nahwan. rul

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.