DENPASAR – Istilah korupsi tidak asing lagi di telinga rakyat Indonesia. Korupsi merupakan masalah klasik yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Permasalahan ini mendorong SMP Sapta Andika Denpasar menjadikan pendidikan antikorupsi menjadi projek penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Kegiatan mengambil tema “Katakan Tidak Pada Korupsi, Bangkitkan Generasi Baru Indonesia” dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar, Drs AA Gede Wiratama, M.Ag., serta mengundang narasumber dari Kejaksaan Negeri Denpasar, serta perwakilan orangtua siswa. Puncak kegiatan, Sabtu (17/9/2022) diisi dengan pemilihan Duta Antikorupsi SMP Sapta Andika Denpasar.
Kepala SMP Sapta Andika Denpasar, I Gede Eka Nuryada, ST., mengatakan, dari tujuh tema projek yang disediakan untuk projek yang pertama dipilih adalah tema “Bangunlah Jiwa dan Raga” dengan subtema Pendidikan Antikorupsi. Kegiatan dilaksanakan selama dua minggu dari 5-17 September 2022.
Selama dua minggu siswa diberikan materi-materi mengenai pendidikan antikorupsi. ‘’Semua kegiatan dikemas dengan menyenangkan, dalam bentuk penyampaian materi memanfaatkan media digital dan ice breaking dalam bentuk gim. Selama dua minggu kegiatan, pembelajaran berkaitan dengan elemen-elemen Profil Pelajar Pancasila yang sesuai dengan tema projek yang dipilih yaitu beriman dan bertaqwa, bernalar kritis dan bergotong-royong,’’ ujar Eka Nuryada, Minggu (18/9/2022).
Selanjutnya, kata Eka Nuryada, pada 16 September 2022, diundang narasumber dari Kejaksaan Negeri Denpasar untuk memberikan penguatan tentang pendidikan antikorupsi di sekolah. Puncaknya pada 17 September 2022, diadakan pemilihan Duta Antikorupsi SMP Sapta Andika Denpasar.
Pemilihan Duta Antikorupsi SMP Sapta Andika Denpasar melibatkan Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar yang dihadiri langsung Kadisdikpora Kota Denpasar dan dari Kejaksaan Negeri Denpasar sebagai dewan juri. Perwakilan dari orang tua juga hadir secara langsung untuk menyaksikan putra dan putri mereka berkompetisi dalam ajang pemilihan Duta Antikorupsi SMP Sapta Andika Denpasar ini.
Pemilihan Duta Antikorupsi SMP Sapta Andika Denpasar diikuti tujuh finalis dari masing-masing perwakilan kelas 7. Dari tujuh finalis dipilih tiga orang untuk melaju ke babak grand final. Mereka yang maju ke babak grand final yaitu Ni Kadek Diah Purnami dari kelas 7 B, I Putu Sumardana (Kelas 7 C) dan finalis ketiga Dewa Ayu Sarisha Purnama Dewi dari kelas 7 G.
Setelah dilakukan penjurian kembali pada babak grand final, dari ketiga finalis akhirnya terpilih sebagai Duta Antikorupsi SMP Sapta Andika Denpasar yaitu Ni Kadek Diah Purnami. Pemakaian selempang bagi duta terpilih dilakukan Kadisdikpora Kota Denpasar, AA Gede Wiratama.
Kadisdikpora AA Gede Wiratama menyampaikan, pendidikan antikorupsi harus ditanamkan secara terpadu mulai dari pendidikan dasar. Diharapkan melalui pendidikan mengenai antikorupsi sejak dini dapat menciptakan anak yang memiliki kepribadian lebih mawas diri, sehingga ketika saatnya terjun ke masyarakat, anak tidak lagi mudah terpengaruh dan memiliki pengetahuan yang cukup dan benar mengenai antikorupsi.
Pendidikan antikorupsi, lanjut Wiratama, penting diberikan agar terciptanya generasi muda yang dengan sadar dan memahami bahaya korupsi, bentuk-bentuk korupsi, dan juga mengetahui sanksi-sanksi yang akan diterima jika seseorang melakukan korupsi. ‘’Harapannya dapat memupuk kesadaran tentang korupsi kepada anak-anak serta nantinya dapat mewujudkan Indonesia bebas korupsi karena pada akhirnya anak-anak inilah yang menjadi pemimpin Negara Indonesia,’’ lugasnya menandaskan. tra