Pendapatan Taman Nasional Bali Barat Terjun Bebas, PNBP Tinggal Rp20 Juta Se-Bulan

Foto : GEBYAR ANDIYONO Gebyar Andiyono. Foto: ist
Foto : GEBYAR ANDIYONO Gebyar Andiyono. Foto: ist

BULELENG – Penerapan era tatanan kehidupan baru atau dikenal new normal tidak berdampak signifikan terhadap perkembangan pariwisata di Bali, dan Buleleng khususnya. Terbukti hampir semua pendapatan di objek daerah tujuan wisata (ODTW) turun dengan drastis. Sehingga, tidak mampu mendongkrak pendapatan dari sektor pariwisata.

Kondisi ini seperti dialami para pelaku wisata di Taman Nasional Bali Barat (TNBB). Sejak diberlakukan era tatanan kehidupan baru, seluruh ODTW yang ada di hutan kawasan Bali barat ini sepi. Bahkan, tingkat jumlah kunjungan wisatawan berkunjung untuk menikmati keindahan wisata alam yang dikelola TNBB masih sepi.

Bacaan Lainnya

Kepala Sub Bagian Tata Usaha TNBB, Gebyar Andiyono, mengatakan, sejauh ini di kawasan TNBB terdapat empat ODTW. Yakni, Prapat Agung dengan wisata jalur tracking birdwatching dan panorama alam, Pulau Menjangan dengan wisata diving dan snorkeling, Karang Sewu wisatawa panorama alam, dan Teluk Terima wisata jalur tracking dan birdwatching.

‘’Keempat ODTW di kawasan TNBB ini sudah dibuka sejak 9 Juli lalu dengan kuota 30 persen. Dengan mengikuti protokol kesehatan. Namun jumlah kunjungan tidak mencapai target dan hanya terpenuhi sekitar 10 sampai 20 jumlah kunjungan,’’ kata Gebyar, belum lama ini ketika menggelar rapat evaluasi pembukaan ODTW tahap I new normal.

Baca juga :  Gibran “Ngomporin” Pendukung Saat Debat, Hasyim: Akan Dievaluasi

Sepinya jumlah kunjungan wisatawan ke TNBB, diakui Gebyar, salah satunya karena hanya dibuka untuk wisatawan lokal. Faktor lainnya yakni, karena masih tinggi kasus Covid-19 di Bali membuat wisatawan membatalkan kunjungannya. Beberapa permintaan dari Banyuwangi, Jawa Timur, pun ditolak atas berbagai pertimbangan termasuk dari pemerintah daerah.

‘’Biasanya dari Watu Dodol Banyuwangi mereka langsung ke Pulau Menjangan, namun saat ini kami tolak karena situasi pandemi Covid-19 ini. Dan, selanjutnya masih belum bisa dipastikan kapan ODTW bisa dikunjungi wisatawan dari luar Bali,’’ jelas Gebyar.

Sebagai dampak akibat sepinya tingkat kunjungan, membuat pada tahun ini pemasukan negara dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari hasil penjualan tiket melalui empat pintu masuk ODTW TNBB turun dratis. Tahun 2019 untuk bulan yang sama musim puncak liburan sebelum pandemi Covid-19, pada Juli, Agustus dan September PNBB tembus Rp500 juta.

Namun sekarang ini, dengan jumlah kunjungan wisatawan yang sedikit maka pendapatan tahun ini sekitar Rp20 juta. Dan, kunjungan hanya berkisar 50 orang sampai 60 orang setiap hari dan itupun ekspatriat. Atas kondisi itu, Gebyar pun mengaku tidak bisa berbuat banyak. Begitu pula untuk tahap II new normal yang rencananya ODTW TNBB akan dibuka pada September belum bisa dipastikan.

‘’Ada beberapa pertimbangan diberikan dalam rapat evaluasi di antaranya belum sepenuhnya masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam masa new normal. Masukan itu akan disampaikan kepada pimpinan untuk bahan pertimbangan,’’ pungkas Gebyar. 018

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.