POSMERDEKA.COM, KLUNGKUNG – Sesuai panugrahan (petunjuk) Ida Nabe, diputuskan Ida Pedanda Istri Sidemen (82) saking (dari) Geria Gede Getakan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung akan di-pelebon pada Rabu (24/7/2024). Ida Pedanda Istri Sidemen lebar (berpulang) Senin (15/7/2024) malam lalu di RS Klungkung karena sakit.
Ida Peranda Istri Sidemen mediksa pertengahan tahun 1995. Namun suaminya Ida Pedanda Gede Kekeran mendahului berpulang tahun 2025. Almarhumah meninggalkan empat orang anak (2 laki dan 2 peremuan) – semuanya sudah menikah, empat cucu dan seorang cicit.
Rangkain prosesi pelebon sudah dilakukan keluarga besar Geria Gede Getakan sejak almarhumah lebar. Seperti nyukat genah (mengukur tempat) pemasmian (pembakaran) jenazah yang dilakukan Sabtu (20/7/2024). Kemudian, nunas, ngening, mepeningan (mesiram) lanjut munggah pada hari Minggu (21/7/2024).
Kini jenazah almarhumah masih disemayamkan di balai Siang Anti Geria Gede Getakan, sebelum layon Ida Pedanda Istri Sidemen diusung ke tempat pemasmian (pembakaran) jenazah. Selanjutnya keesokan harinya Kamis (25/7/2024) pagi-pagi akan dilakuan upacara nganyut.
Seiring rangkaian pelebon, Geria Gede Getakan hampir setiap hari dipenuhi pelayat terutama dari sisia-sisia Ida Pedanda Istri Sidemen. Tak ketinggalan jajaran PHDI Kabupaten Klungkung yang dipimpinan ketuanya, I Putu Suarta, juga tampak melayat pada Senin (22/7/2024) siang untuk memberi penghormartan terakhir Ida Pedanda Istri Sidemen atas pengabdian beliau sebagai pelayan umat.
Beberapa jam sebelumnya, jajaran Perkumpulan Dharmopadesa Pusat Nusantara dan Dharmopadesa Kabupaten Klungkung juga hadir melayat sekaligus mendoakan Ida Pedanda Istri Sidemen supaya mendapat tempat yang baik, dan keluarga yang ditinggalkan tetap tabah. Dharmopadesa Pusat Nusantara adalah Organisasi Paiketan Semeton Brahmana Siwa Budha Warih Ida Betara Dang Hyang Dwijendra miwah Dang Hyang Astapaka terdiri dari dua komponen yakni Dharma Goshana dan Dharma Prawerthi Sabha, terdiri dari organisasi Peranda dan Walaka.
Menurut keterangan Ida Bagus Geriawan, putra sulung almarhumah, sejak tahun lalu (2023) kesehatan mendiang ibundanya memang semakin menurun. Sempat bebarapa kali bolak balik masih rumah sakit karena punya riwayat diabetes, sesak, hipertensi dan jantung.
Disebutkan, berpulangnya Ida Pedanda Istri Sidemen diakui sangat mendadak. Karena sebelum lebar Senin (15/7/2024), pagi sekitar pukul 10.00 Wita, almarhum masih sempat menjalankan tugasnya melayani umat yang melakukan upacara mebayuh. ‘’Setelah itu, malam harinya sekitar pukul 21.00 Wita, beliau sempat mengeluh sesak ringan. Saat itu juga, kami bawa ke RS Klungkung. Tetapi sayang, beliau tak tertolong,’’ ungkap pria yang akrab disapa Gus Geri itu.
Gus Geri bersama keluarga mengaku iklas melepas almarhumah menuju peristirahatan terakhirnya. Atas nama keluarga besar Geria Gede Getakan, pria yang juga berprofesi sebagai wartawan ini, memohon maaf kepada masyarakat, sisia atau kerabat, bila ada kesalahan-kesalahan almarhum dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai pelayan umat. yes