Ogah Kader Gagal Masuk DCS, Kresna Budi Tak Puas Pencalegan Golkar Buleleng

KETUA DPD Partai Golkar Buleleng, IGK Kresna Budi. Foto: ist
KETUA DPD Partai Golkar Buleleng, IGK Kresna Budi. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Proses pencalegan di Partai Golkar untuk perebutan kursi DPRD Bali dari Dapil Buleleng mulai memanas. Ketua DPD Partai Golkar Buleleng, IGK Kresna Budi, tidak puas dengan komposisi Daftar Calon Sementara (DCS) yang dirilis DPP. “Kami ingin kader yang (dipasang adalah) terbukti berhasil, sudah jadi, bukan yang gagal,” ketusnya saat dihubungi, Minggu (7/5/2023).

posmerdeka.com menghubungi Ketua Komisi 2 DPRD Bali itu, gegara postingan status di media sosialnya yang menunjukkan ketidaksukaan atas situasi Golkar. Dalam DCS, Kresna Budi ditempatkan di nomor urut 2 di bawah Nyoman Agus Satuhedi, Wakil Ketua Bidang Hubungan Organisasi Kemasyarakatan DPD Partai Golkar Bali. Di Dapil Buleleng juga masuk nama Agung Bagus Pratiksa Linggih (Ajus), anak Gde Sumarjaya LInggih (Demer) yang menjabat Korwil Bali, NTB dan NTT DPP Partai Golkar. Ajus juga merupakan keponakan dari Kresna Budi.

Bacaan Lainnya

“Rumah banyak tikus, kasi racun tikus apa sebaiknya pindah rumah ya,” tulisnya dalam akun Facebook pada Sabtu (6/5/2023). Postingan ini dikomentari sampai 112 komentar. Sehari sebelum itu dia menulis “Situasi pileg lagi rame, kondisi lagi nggak baik2. Jalur partai lain bisa jadi solusi terbaik”. Unggahan status itu dikomentari puluhan warganet, termasuk kolega beda partai. Namun, Kresna Budi hanya membalas sebagian kecil, itu pun dengan komentar bernada santai.

Baca juga :  Komdis PSSI Jatim Jatuhkan Sanksi kepada Pelaku Suap Liga 3, Eks Persela Diganjar 5 Tahun

Soal postingan status, dia mengaku hanya ingin memperjuangkan teman-teman di Golkar untuk kebesaran partai. Dia menganalogikan, jika Golkar ingin besar, ibarat perlu mencari kucing yang lihai menangkap tikus, bukan sekadar kucing perhiasan. 

“Kita kalau mau besar, cari yang terbukti sudah jadi, bukan yang gagal. Pengakuan atau legitimasi itu jelas kepada (calon) yang sudah pernah menang, jadi anggota Dewan. Yang begini mestinya diprioritaskan partai,” bebernya. Sayang, dia tidak bersedia menyebut siapa sebenarnya yang dimaksud dengan sosok “yang gagal” tersebut.

Golkar, ucapnya, memiliki prinsip PDLT yakni prestasi, dedikasi, loyalitas dan tidak tercela. Unsur “prestasi” dicantumkan di posisi pertama sebagai pengingat bahwa kader wajib berprestasi. Kalau tidak ada prestasi, antara lain terpilih dalam pemilu, bagaimana bisa kader itu dikategorikan berprestasi? Dedikasi dan loyalitas hadir ketika sudah ada prestasi.

Disentil apakah pernyataan itu merujuk kepada sosok tertentu di DCS, dia berkelit dengan menyebut pernyataannya ditujukan kepada semua kader, bukan satu atau dua orang. “Yang fair dong permainannya. Bukan like atau dislike, tunjukkan prestasi, bukan mencik manggis (menghamba ke tuan). Saya tidak sebut nama, intinya (kader) harus menunjukkan prestasi,” tegasnya.

Lebih jauh diutarakan, kemampuan dan dedikasi ke partai itu kelihatan. Semua pada tahu, karena ada penilaian secara langsung atau tidak langsung. Salah satu ukurannya adalah performa saat pencalegan, setelah itu loyalitas. Hanya, dia mendaku ketika kader punya kartu tanda anggota (KTA) maka bisa dianggap mereka loyal.

Baca juga :  Tradisi “Megibung di Rurung” Tambah Daya Tarik Penglipuran

Bukankah DCS itu merupakan perintah partai, yang artinya diturunkan setelah melalui seleksi DPP? “Yang seleksi DPD II dulu. Seleksi di kabupaten bisa dipertanggungjawabkan,” tudingnya.

Agus Satuhedi yang dimintai tanggapan terkait pernyataan Kresna Budi, menolak memberi komentar. “Maaf, saya tidak berhak memberi penjelasan. Silakan langsung ke Pak Ketua DPD I saja,” jawabnya via telepon.

Ketua DPD Partai Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry, yang sedianya dimintai tanggapan atas situasi di Buleleng, sampai berita ini ditulis tidak dapat dihubungi. Pesan dan telepon via Whatsapp tidak direspons. hen

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.