POSMERDEKA.COM, BANDA ACEH – Cabang Olahraga (Cabor) kempo, yang merupakan salah satu cabang unggulan Bali di PON XXI Aceh-Sumut 2024, mengakhiri seluruh rangkaian pertandingannya di Gelanggang Olahraga Komite Olahraga Nasional Indonesia (GOR KONI) Aceh, Jumat (19/9/2024).
Nusa Tenggara Barat (NTB) keluar sebagai juara umum setelah mengoleksi empat medali emas, satu perak, dan tiga perunggu dari 22 nomor pertandingan yang dilombakan pada kompetisi olahraga empat tahunan ini.
Adapun empat medali emas NTB tersebut didapatkan dari nomor randori perorangan putra kelas 55-60 kg, randori putri 55-60 kg, kemudian embu berpasangan putra, dan embu berpasangan campuran. Posisi kedua ditempati Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan tiga emas, lima perak, dan lima perunggu. NTT menjadi provinsi dengan jumlah atlet paling banyak, 23 kenshi.
Sedangkan untuk posisi ketiga diisi Jawa Barat dengan mengantongi tiga medali emas, dua perak, dan tiga medali perunggu. Selanjutnya, untuk Kalimantan Timur, DKI Jakarta, Sumatera Barat, Bali, dan Aceh (sesuai urutan) masing-masing mendapatkan dua medali emas. Posisi mereka hanya dibedakan berdasarkan jumlah perak dan perunggu.
Lalu, Jawa Tengah, Papua Barat Daya masing-masing meraih satu medali emas. Sementara untuk 15 kontingen lainnya harus puas kembali ke daerah tanpa medali emas. Sebelumnya, Perkemi menyatakan bahwa perolehan medali untuk cabang olahraga Shorinji Kempo PON XXI Aceh-Sumatera Utara lebih merata.
“Medali emas ternyata terbagi rata, banyak provinsi yang mendapatkan, tidak terjadi ketimpangan,” kata Ketua Umum Perkemi Laksdya TNI (Purn) Dr Agus Setiadji.
Ada pun dua medali emas Bali dipersembahkan pasangan saudara kembar, Erasmus Naris Fendi dan Yeristus Varis Mardi pada nomor embu berpasangan yudansha 1 DAN putra dan nomor randori perorangan putri kelas -45-50 kg putri melalui Made Bella Jenetti, yang mengalahkan wakil NTT di final
Manajer Tim Kempo Bali, Fredrik Billy mengaku raihan 2 emas itu memang sesuai target. Billy mengapresi perjuangan para kenshi Bali, atas perjuangan yang diberikan untuk Bali.
Prestasi ini, tambahnya, juga buah daru persiapan maksimal yang dilakukan jajaran pengurus Perkemi Bali. Bahkan dilakukan jauh-jauh hari sebelum dilakukan TC Desentralisasi maupun TC Sentralisasi KONI Bali. ”Intinya, kami sudah melakukan persiapan awal dengan latihan rutin,” ungkap Billy. yes