POSMERDEKA.COM, KARANGASEM – Dalam kondisi lumpuh, lansia bernama Sarifah (78) asal Banjar Dinas Bukit Tabuan, Desa Bukit, Kecamatan/Kabupaten Karangasem menjadi korban penganiayaan. Mirisnya, penganiayaan diduga dilakukan anak kandungnya berinisial FR. Peristiwa tersebut dilaporkan warga ke Polres Karangasem karena merasa kasihan dengan korban.
Dalam video dan foto yang beredar di grup WhatsApp, terlihat Sarifah sedang menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Karangasem. Sarifah cukup banyak mengalami luka lecet dan lebam di beberapa bagian tubuhnya.
Kelian Banjar Dinas Bukit Tabuan, Mahyudin, membenarkan bahwa ada warganya yang menjadi korban penganiayaan, diduga dilakukan anak kandungnya. Selain anaknya, menantu serta cucunya juga sempat menganiaya Sarifah.
“Untuk penyebab korban dianiaya saya kurang tahu pasti, tapi, warga sekitar mengaku sering mendengar korban menjerit kesakitan setiap pagi. Makanya warga yang merasa kasihan melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian, dan membawa Sarifah ke rumah sakit untuk berobat pada April lalu,” terang Mahyudin, Minggu (26/5/2024).
Mahyudin menyebut Sarifah memiliki lima anak. Namun, tiga anaknya tinggal di luar Bali, dua lainnya tinggal di wilayah Bukit Tabuan. Sarifah selama ini tinggal bersama FR, sedangkan anaknya yang lagi satu, perempuan, tinggal cukup jauh dari Sarifah. “FR selama ini kesehariannya biasa saja, seperti warga yang lain. Tapi, dengan tetangga sedikit kurang harmonis,” jelasnya.
Saat ini, sambungnya, Sarifah tinggal bersama saudaranya setelah selesai menjalani perawatan di rumah sakit. Kondisinya juga semakin membaik, tapi masih sedikit trauma. Sementara anak kandung dan menantu Sarifah sudah menjalani pemeriksaan di Polres Karangasem terkait kasus dugaan penganiayaan tersebut.
Kasihumas Polres Karangasem, Iptu I Gede Sukadana, mengaku kasus tersebut saat ini masih berstatus Pengaduan Masyarakat (Dumas). Kemungkinan minggu depan baru naik menjadi Laporan Polisi (LP). Namun, terlapor yaitu anak dan menantu korban, sempat diperiksa.
“Saat ini, masih tahap pengumpulan saksi dan alat bukti lainnya. Kalau sudah naik jadi Laporan Polisi, saya pasti infokan perkembangannya,” kata Sukadana. nad