Mebat Bareng, DPRD Bali Sekalian Perpisahan, Legislator Baru Diajak Tak Buat Friksi

ADI Wiryatama (tiga kanan) bersama anggota DPRD Bali lainnya saat mebat bareng di wantilan DPRD Bali, yang juga sebagai perpisahan bagi anggota dengan masa jabatan 2019-2024. Foto: hen
ADI Wiryatama (tiga kanan) bersama anggota DPRD Bali lainnya saat mebat bareng di wantilan DPRD Bali, yang juga sebagai perpisahan bagi anggota dengan masa jabatan 2019-2024. Foto: hen

POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Wantilan DPRD Bali yang pada hari biasa terlihat lengang, Jumat (19/7/2024) pagi ramai dengan kehadiran anggota DPRD Bali beserta staf di lingkungan DPRD. Mengenakan pakaian adat Bali, mereka mebat (membuat menu lawar dari bahan mentah sampai jadi) bareng. Setelah jadi, makanan itu disantap bersama dengan diiringi hiburan musik organ tunggal.

Yang tampak datang paling pagi adalah Wakil Ketua I DPRD Bali, Nyoman Sugawa Korry. Dia langsung bergabung dengan staf untuk mencacah bumbu. Setelah itu satu persatu para legislator hadir, termasuk Ketua DPRD Bali, Nyoman Adi Wiryatama.  

Bacaan Lainnya

Kepada awak media, Adi Wiryatama berkata acara mebat bareng dilaksanakan untuk menyambut piodalan di pelinggih DPRD Bali. dia menyebut sebenarnya mebat ini tradisi tahunan, tapi sempat lenyap karena pandemi Covid-19. “Kami masak bersama untuk kita semua, termasuk rekan-rekan media. Ini bukti kebersamaan setiap tahun agar gotong royong kita tidak hilang,” sebut politisi PDIP itu.

Khusus untuk tahun 2024, dia mendaku merupakan pengabdian terakhir dari anggota DPRD hasil Pileg 2019. Karena itu mebat bareng dirangkai sekalian dengan silaturahmi dan momen perpisahan. Sebab, ada anggota DPRD yang terpilih kembali, ada yang gagal, dan ada juga yang baru. Karena itu, dia mewajibkan semua hadir tanpa kecuali. Sayang, berdasarkan pengamatan, anggota DPRD yang hadir tidak sampai separuhnya.

Baca juga :  Peringati Bulan Bung Karno III, Ketua K3S Denpasar Serahkan Kursi Roda

“Ini ada pepeson (sumbangan) dari teman-teman anggota, tidak peduli apa warna partainya, semua ikut menyumbang. Ada minuman, ada makanan,” sambung nakhoda DPRD Bali sejak 2014 ini.

Mengenai tanggal pelantikan, Adi Wiryatama menjawab akhir masa jabatan DPRD Bali tanggal 2 September. Hanya, sejauh ini belum ada kepastian kapan anggota DPRD Bali dilantik. Yang pasti untuk DPR RI pada 1 Oktober mendatang.

“Kepada teman-teman yang baru ada 17 orang, saya harap jangan lagi lihat warna. Kita di DPRD ini harus bersanding, bukan bersaing. Jangan lagi ada friksi,” pesan legislator yang akan naik jenjang ke DPR RI ini.

Disinggung soal lencana emas untuk setiap anggota Dewan yang dilantik nanti, Adi Wiryatama sempat terdiam sejenak dan alis mengernyit. “Kalau kita ditanya itu, menusuk ini,” jawabnya datar.

Namun, buru-buru menjelaskan, bukan lencana emas itu yang penting, melainkan berusaha berbuat sesuatu yang bermanfaat untuk rakyat. Dapat lencana atau tidak, tidak ada urusan untuk Dewan. Dia lalu memberi ilustrasi bagaimana ketika dia kali pertama memimpin DPRD Bali, dan dalam tiga bulan pertama tidak ada satu pun perda yang dihasilkan. Kondisi itu memantik hujatan kalangan media di DPRD Bali.

“Karena (waktu itu) saya masih berpikir perda mana saya ambil, jangan sampai (perda) jadi bungkus kacang. Karena itu kami berharap yang bermutu untuk rakyat. Lencana (emas) itu kalau ada ya bagus, kalau tidak ya tidak apa-apa,” pungkasnya. hen

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.