POSMERDEKA.COM, BANGLI – Kabupaten Bangli sebagai penghasil ikan nila terbesar di Bali, melalui Dinas Perikanan, Ketahanan Pangan dan Perikanan Bangli gencar melakukan evaluasi terkait produksi, termasuk pemasaran benih ikan di Balai Benih Ikan (BBI) Sidembebunut. Sayang, karena pengaruh musim dingin, pemasaran benih ikan melandai, sehingga berdampak kepada PAD Bangli dari penjualan benih ikan.
Kadis Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (PKP) Bangli, I Wayan Sarma, Minggu (13/10/2024) mengaku instansinya terus melakukan evaluasi terhadap produksi benih dan pemasaran benih di BBI Sidembunut.
Sesuai hasil rapat evaluasi, dia menyebut pemasaran benih ikan belakangan sedikit lesu gegara dampak musim dingin. “Musim dingin sangat berdampak pada pemasaran ikan di petani ikan Danau Batur. Pertumbuhan ikan melambat, maka panen pun melambat dan pembelian benih jadi lesu,” katanya.
Menurutnya, sejalan dengan mulai berubahnya musim dari musim dingin ke panas, maka pemasaran benih ikan sejatinya mulai menggeliat meski belum optimal. Sebab, masih sangat bergantung panen yang dilakukan petani di KJA Danau Batur. “Kami harap dengan perubahan cuaca ini pemasaran benih ikan kembali normal, sehingga bisa berdampak pada pemasukan PAD sektor perikanan di BBI Sidembunut,” harapnya
Lebih jauh disampaikan, tahun ini instansinya dibebani target pemasukan untuk PAD senilai Rp346,8 juta. Di sisi lain, realisasi per 13 September lalu baru mencapai Rp245,894 juta, sehingga masih ada sisa target Rp100,9 juta.
Sarma mendaku akan berupaya memenuhi target itu, tapi semua itu sangat bergantung kebutuhan petani ikan di Danau Batur. “Sesuai pengalaman sebelumnya, target tersebut bisa terpenuhi dan terkadang juga tidak,” ucapnya.
Soal produksi benih ikan di BBI Sidembunut, dia berujar kalau pemasaran normal, saat ini baru mencukupi kebutuhan benih ikan petani sekitar 40 persen. Untuk sisanya, petani ikan di Danau Batur masih mendatangkan benih dari kabupaten lain.
“Untuk pemasaran benih ikan, awalnya BBI menjual ke pendeder dengan ukuran 1 centimeter, selanjutnya pendeder membesarkan benih hingga 9 cm, baru kemudian dijual ke petani ikan di Danau Batur,” pungkasnya. gia