POSMERDEKA.COM, BANGLI – Serangkaian puncak Karya Pujawali Ngusaba Purnamaning Sasih Kapat tahun 2024, ribuan pemedek mengikuti prosesi Mapepada Agung di Pura Tuluk Biyu, Batur, Kintamani, Kamis (17/10/2024). Prosesi dimulai pukul 15.00 Wita, diawali pelaksanaan bhakti penyambleh, dilanjutkan iring-iringan kober (bendera), umbul-umbul dan pralingga Ida Batara.
Prosesi diiringi 15 sekaa gong dan sekaa Tari Baris menyelusuri jalan utama sepanjang 2 km ke arah selatan, kemudian berputar ke utara. Dari arah utara Desa Batur, iring-iringan kembali ke areal Pura dan dilaksanakan bhakti pengusaban.
Pemangku Pura Teluk Biyu Batur, Jro Penyarikan Alitan; didampingi Ketua Panitia, Ketut Sudana, menjelaskan, makna dari proses Mapepada Agung ini adalah wujud syukur umat kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa atas anugerahnya.
Dalam prosesi, Ida Batara yang diiring memargi ke tangun desa dan macecingak untuk memberi kemakmuran bagi umat. “Karya Ngusaba Kapat kali ini menggunakan dua ekor kerbau, dua kambing, enam babi dan upakara pebangkit,” jelasnya.
Yang berstana di Pura Tuluk Biyu, jelasnya, adalaj Ida Batara Siwa dan Ida Batara Sri. Tujuan dilaksanakan upacara Medewaseraya yakni untuk mohon agar alam semesta beserta isinya dianugerahi kedamaian, kesejahteraan dan keselamatan.
Sesuai adat di Desa Pakraman Batur, seluruh prosesi serangkaian Karya Ngusaba Kapat di Pura Tuluk Biyu Batur di-puput Dane Jero Kaleran dan Kelodan, Dane Jero Balian Makalihan, dan Dane Jero Penyarikan Mekalihan. Ida Batara nyejer dari Kamis (17/10/2024) hingga mesineb pada Jumat (25/10/2024).
Jero Penyarikan Alitan berharap umat Hindu di mana pun, jika tidak ada halangan, untuk tangkil ngaturang bakti sebagai ucapan syukur dan agar diberi kedamaian serta kesejahteraan. gia