Mahasiswa Fikombis Undwi Tampilkan Tari Kreasi “Sang Hyang Baruna Murthi”, Ajak Masyarakat untuk Peduli Terhadap Lingkungan

MAHASISWA Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bisnis (FikomBis) Universitas Dwijendra menampilkan sebuah tari kreasi berjudul "Sang Hyang Baruna Murthi", saat Gelar Budaya di Aula Sadu Gocarya, Yayasan Dwijendra Denpasar, Senin (15/7/2024) malam. Foto: ist
MAHASISWA Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bisnis (FikomBis) Universitas Dwijendra menampilkan sebuah tari kreasi berjudul "Sang Hyang Baruna Murthi", saat Gelar Budaya di Aula Sadu Gocarya, Yayasan Dwijendra Denpasar, Senin (15/7/2024) malam. Foto: ist

POSMERDEKA.COM, DENPASAR – Beragam sajian seni disuguhkan di Aula Sadu Gocarya, Yayasan Dwijendra Denpasar, Senin (15/7/2024) malam, serangkaian menyambut Dies Natalis ke-42 Universitas Dwijendra (Undwi). Semua dikemas apik oleh kreativitas mahasiswa dan siswa yang tampil dalam pementasan Gelar Budaya. 

Saat itu, mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bisnis (FikomBis) Universitas Dwijendra menampilkan sebuah tari kreasi berjudul “Sang Hyang Baruna Murthi”. Garapan tari berdurasi 10 itu sarat pesan moral agar manusia senantiasa eling memelihara alam. 

Bacaan Lainnya

Diceritakan, di sebuah desa kecil yang terletak di tepi pantai, hiduplah masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada lautan. Penduduk desa percaya bahwa kemakmuran mereka berasal dari berkah Dewa Laut yang bernama Dewa Baruna.

Namun, seiring berjalannya waktu, keserakahan mulai menghinggapi sebagian penduduk desa. Mereka mulai membuang sampah sembarangan dan tidak peduli akan keseimbangan alam yang melenceng dari ajaran Tri Hita Karana. Dampak dari tindakan masyarakat tersebut membuat Dewa Baruna dan alam pun murka akan perbuatan para masyarakat.

Mahasiswa Fikombis Undwi, I Gusti Ngurah Agung Maheswara Natha, menjelaskan, tari kreasi tersebut adalah bentuk ajakan kepada masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan. Dengan adanya pementasan tari itu, masyarakat diharapkan lebih sadar untuk menjaga hutan, laut dan merawat bumi.

Baca juga :  Polres Gianyar Pengamanan Ibadah di Gereja

“Sekarang bumi sudah penuh dengan bangunan. Laut penuh dengan sampah dan limbah. Tidak ramah pada lingkungan. Jadi, tari ini diciptakan untuk mengajak masyarakat menjaga dan melestarikan alam untuk anak cucu kita nanti,” ungkapnya.

Dekan Fikombis Undwi, Drs I Made Sutika, M.Si., mengapresiasi Gelar Budaya tahun ini karena semakin kreatif dan sangat seru. Tim juri objektif sesuai bidangnya karena dari luar universitas dan sudah ada penjelasan lengkapnya.

“Ya beberapa penonton mengatakan cocok Fikombis sebagai juara pertama karena alur cerita, penokohan, kreativitasnya juga,” ujar Sutika.

Lebih jauh, ia berharap melalui gelar budaya ini, mahasiswa Universitas Dwijendra, khususnya mahasiswa Fikombis Undwi mampu berkreasi secara inovatif dalam pengembangan minat dan bakat bidang seni budaya. tra

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.